Tiga kopor BDJ 01 dibongkar karena bawa air zamzam
17 September 2016 15:01 WIB
Sweeping Air Zam-Zam Hasil sweeping petugas di tempat penimbangan barang di Cargo Garuda Madinatul Hujaj masih banyak ditemukan botol-botol berisi air zam-zam di dalam koper jamaah, walaupun sosialisasi tentang larangan membawa zam-zam dalam koper telah disampaikan tetapi masih banyak jamaah haji yang coba-coba keberuntungan untuk membawa air zam-zam (7/10). (kemenag) ()
Mekkah (ANTARA News) - Tiga kopor jamaah kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi Banjarmasin (BDJ 01) dibongkar di Bandara King Abdul Aziz Jeddah karena terbukti membawa air zamzam yang dilarang dalam penerbangan.
"Di hari pertama penimbangan, kopor langsung dikirim ke bandara. Kami mendapatkan kabar dari Jeddah bahwa ada tiga tas yang didalamnya ada air zamzam dan itu sudah kita bongkar untuk dikeluarkan," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat usai memantau pemulangan jamaah haji BDJ 01 di Mifalah, Mekkah, Sabtu dini hari waktu Arab Saudi.
Menurut Arsyad, ketiga kopor tersebut langsung dibongkar untuk mengeluarkan air zamzam tersebut.
Ia menegaskan bahwa semua kopor harus steril dari barang terlarang dalam penerbangan, termasuk air zamzam.
Ia menilai jumlah tiga kopor dari total 300 kopor jamah BDJ 01 menunjukan mayoritas jamaah sudah memiliki kesadaran tentang larangan menyimpan air zamzam. "Sosialisasi yang kita lakukan selama ini efektif. Mudah-mudahan ke depan sama," harapnya.
Arsyad mengingatkan, adanya air zamzam atau barang terlarang di kopor jamaah bisa menyebabkan keterlambatan pesawat yang akan berdampak pada penerbangan selanjutnya. Selain itu, dimungkinkan juga jamaah pulang tanpa membawa kopor karena otoritas bandara memutuskan untuk tidak mengangkutnya.
"Kami tidak menginginkan kondisi ini. Karenanya, mohon bantuan seluruh jamaah haji agar kondisi awal yang sudah baik ini bisa dipertahankan," ujarnya.
Dijumpai saat akan diberangkatkan menuju Jeddah, yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Mekkah, jamaah BDJ 01 mengaku setelah mendapat arahan dan resikonya jika melanggar dari Kepala Daker dan Kepala Sektor terkait larangan barang bawaan.
Selain BDJ 01, ada delapan kloter lain yang dijadwalkan pulang pada 17 September yaitu Kloter 1 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 10.00 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 7561.
Berikutnya, kloter 1 Debarkasi Padang yang take off pukul 12.40 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 3401, kloter 1 Debarkasi Medan yang take off pada pukul 14.39 waktu Arab Saudi dengan GA 3201, kloter 1 Debarkasi Jakarta Bekasi yabg take off 17.10 waktu Arab Saudi dengan GA 1301.
Selanjutnya, kloter 1 Debarkasi Surabaya yang take off pukul 18.30 waktu Arab Saudi dengan SV 5640, kloter 1 Debarkasi Batam yang take off pukul 19.00 waktu Arab Saudi dengan SV 5612 dan kloter 2 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 19.40 waktu Arab Saudi dengan GA 7461.
"Di hari pertama penimbangan, kopor langsung dikirim ke bandara. Kami mendapatkan kabar dari Jeddah bahwa ada tiga tas yang didalamnya ada air zamzam dan itu sudah kita bongkar untuk dikeluarkan," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat usai memantau pemulangan jamaah haji BDJ 01 di Mifalah, Mekkah, Sabtu dini hari waktu Arab Saudi.
Menurut Arsyad, ketiga kopor tersebut langsung dibongkar untuk mengeluarkan air zamzam tersebut.
Ia menegaskan bahwa semua kopor harus steril dari barang terlarang dalam penerbangan, termasuk air zamzam.
Ia menilai jumlah tiga kopor dari total 300 kopor jamah BDJ 01 menunjukan mayoritas jamaah sudah memiliki kesadaran tentang larangan menyimpan air zamzam. "Sosialisasi yang kita lakukan selama ini efektif. Mudah-mudahan ke depan sama," harapnya.
Arsyad mengingatkan, adanya air zamzam atau barang terlarang di kopor jamaah bisa menyebabkan keterlambatan pesawat yang akan berdampak pada penerbangan selanjutnya. Selain itu, dimungkinkan juga jamaah pulang tanpa membawa kopor karena otoritas bandara memutuskan untuk tidak mengangkutnya.
"Kami tidak menginginkan kondisi ini. Karenanya, mohon bantuan seluruh jamaah haji agar kondisi awal yang sudah baik ini bisa dipertahankan," ujarnya.
Dijumpai saat akan diberangkatkan menuju Jeddah, yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Mekkah, jamaah BDJ 01 mengaku setelah mendapat arahan dan resikonya jika melanggar dari Kepala Daker dan Kepala Sektor terkait larangan barang bawaan.
Selain BDJ 01, ada delapan kloter lain yang dijadwalkan pulang pada 17 September yaitu Kloter 1 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 10.00 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 7561.
Berikutnya, kloter 1 Debarkasi Padang yang take off pukul 12.40 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 3401, kloter 1 Debarkasi Medan yang take off pada pukul 14.39 waktu Arab Saudi dengan GA 3201, kloter 1 Debarkasi Jakarta Bekasi yabg take off 17.10 waktu Arab Saudi dengan GA 1301.
Selanjutnya, kloter 1 Debarkasi Surabaya yang take off pukul 18.30 waktu Arab Saudi dengan SV 5640, kloter 1 Debarkasi Batam yang take off pukul 19.00 waktu Arab Saudi dengan SV 5612 dan kloter 2 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang take off pukul 19.40 waktu Arab Saudi dengan GA 7461.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: