Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjalin berbagai peluang kerja sama dengan negara lain untuk menggenjot pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) nasional.

“Dalam kunjungan ke Tiongkok kemarin, kami berbicara dengan Alibaba dan Huawei tentang peluang kerjasama di bidang tersebut,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat siaran pers diterima di Jakarta, Jumat.

Airlangga menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan IKM melalui dua cara, pertama yakni memberikan bantuan dan dukungan akses pembiayaan. Dukungan yang diberikan termasuk bantuan peningkatan kapasitas IKM sehingga mampu menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas industri dan SNI dan melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan IKM.

Untuk strategi kedua, saat ini Kemenperin bekerja sama dengan JETRO Jepang dalam penyusunan basis data IKM. Pemerintah juga tengah membangun platform yang menghubungkan pelaku IKM dengan e-commerce untuk meningkatkan kapabilitas IKM di pasar. Selain itu, Kemenperin mendukung kebutuhan logistik untuk ekspor IKM serta memfasilitasi perusahaan startup domestik.

Airlangga mengatakan, pemerintah juga mendukung pembuatan arsitektur untuk platform asal luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat, yang mendukung pengembangan IKM.

Senada dengan Airlangga, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan peluang kerja sama kepada perusahaan besar asal Amerika Serikat untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia. “Hasilnya akan win-win bagi perusahaan maupun IKM,” ujar Enggar.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menyatakan bahwa hambatan bagi IKM sebelumnya adalah adanya regulasi-regulasi yang menyulitkan. "Sehingga, di situlah letak pentingnya kebijakan deregulasi dan paket ekonomi," ujar Thom.

Menurut Thom, strategi mengembangkan IKM adalah dengan menjadikannya bagian dari ekonomi formal. Ia menambahkan, dukungan yang diperlukan IKM antara lain dalam bentuk pelatihan, fasilitasi akses pasar, serta promosi.