Muara Teweh (ANTARA News) - Trafo pemakaian sendiri di kawasan pembangkit listrik tenaga mesin dari gas Blok Bangkanai di Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terbakar sehingga PLN kembali menggunakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

"Trafo pemakaian sendiri (PS) untuk catu daya instrumen mesin itu terbakar pada Rabu (14/9) siang sekitar pukul 14.20 WIB akibatnya listrik yang berasal dari PLTMG untuk menerangi Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan mati total," kata Pelaksana Harian PT PLN Muara Teweh, Kusmanto di Muara Teweh, Jumat.

Menurut Kusmanto, akibat gangguan itu listrik di Muara Teweh kembali menggunakan PLTD yang mengalami defisit 2.000 kilowatt sehingga dilakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah Muara Teweh, desa dan kecamatan setempat.

Pemadaman bergilir ini diberlakukan sejak Rabu (14/9) malam dan dijadwalkan sampai 25 September 2016 mulai pukul 17.00 WIB hingga 23.00 WIB.

"Jadwal pemadaman listrik bergilir ini dilakukan tiga kali, yaitu dua hari nyala dan satu hari padam," katanya.

Kusmanto mengatakan, saat ini perbaikan trafo PS PLTMG tersebut sedang dilakukan Bangkanai karena di lokasi PLTMG di Desa Karendan Kecamatan Lahei ada dua trafo PS, yakni satu rusak dan satu unit "standby".

Mungkin, kata dia, trafo yang belum dipergunakan itu akan dipindahkan ke trafo yang rusak.

"Jadi beroperasinya kembali PLTMG ini masih menunggu informasi dari PLTMG Bangkanai, kita harapkan listrik dari gas ini segera normal kembali dan kami mohon maaf terjadinya pemadaman bergilir ini," ujar Kusmanto.

Operasi PLTMG Bangkanai tersebut dalam rangka "commissioning" sesuai hasil rapat bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama PLN, SKK Migas dan Ophir Indonesia di Jakarta pada 10 Agustus 2016.