PON 2016 - Atlet gantole Kalsel harus operasi karena cedera
16 September 2016 11:59 WIB
Ilustrasi. Kejuaraan Gantole Internasional 2014 Seorang peserta Gantole Internasional Telomoyo Cup 2014 terbang dari atas perbukitan Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang, Jateng, Senin (13/10). Kejuaraan yang diikuti 32 atlet gantole dari Indonesia, Australia, dan Korea ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu umum, sport, dan floater, yang diselenggarakan dari 12-19 Oktober dengan tujuan untuk meningkatkan para atlet nasional agar mampu bersaing di tingkat dunia. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho) ()
Bandung (ANTARA News) - Seorang atlet gantole asal Kalimantan Selatan Sisworo terpaksa harus menjalani operasi pada bagian engkel kaki kiri di Rumah Sakit Halmahera, Bandung setelah cedera saat bertanding di PON XIX 2016 Jabar di Batu Dua, Kabupaten Sumedang, Kamis (15/9).
Sekretaris KONI Provinsi Kalsel yang juga Wakil Ketua Kontingen Provinsi Kalsel , Sarmidi, mengatakan setelah dievakuasi dari lokasi kecelakaan, Sisworo menjalani operasi selama 3,5 jam pada Kamis malam hingga pukul 20.00 WIB. Kini, atlet berusia 56 tahun itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Syukurlah semuanya bisa cepat ditangani sehingga Pak Sisworo saat ini dalam kondisi stabil dan bagian cedera di engkel kaki sebelah kiri sudah dioperasi oleh tim dokter," katanya, di Bandung, Jumat.
Terkait dengan biaya perawatan, menurut Sarmidi, untuk sementara masih ditangani oleh Panpel Gantole dan PB PON.
Ketika ditanya soal asuransi, dia mengaku belum mengetahui secara persis tapi dia sempat menyebutkan dulu KONI Kalsel pernah melakukan pembicaraan dengan pihak BPJS.
Sementara itu, Pelatih gantole H. Syamsuri mengatakan insiden yang menimpa atletnya terjadi ketika tengah bertanding pada nomor Lintas Alam kelas A.
"Saat meluncur dari ketinggian, Sisworo yang sudah bertanding beberapa kali PON tidak punya kejadian apa-apa, namun saat terbang untuk menuju titik pertama dengan jarak sekitar 6-7 km dari start ketinggian terbang jauh di bawah normal sehingga terpaksa harus melakukan pendaratan darurat mencari daerah datar dan aman," katanya.
Menurut Syamsuri, ketika Sisworo memilih pendaratan di daerah lapang di sisi berlawan dari pepohonan ternyata lokasi itu bekas lahan tambang batu gunung dengan permukaan tidak begitu rata, sehingga kaki kiri sempat terbentur tebing batu sebelum mendarat sempurna.
Sisworo merupakan salah satu dari lima atlet gantole Kalsel yang diturunkan di PON 2016 dengan nomor speialisasi ketepatan mendarat. Dengan demikian, Kalsel masih menyisakan empat atlet gantole yakni Makhlufi Arsyil, H. Taufik Rahman, Ilham Firmansyah dan Roki Rogalo.
Pada PON 2016, Provinsi Kalsel mengikuti 36 cabang olahraga dengan 226 atlet dan 65 pelatih serta ratusan pendamping. Dari cabang olahraga yang diikuti, 18 diantaranya ditargetkan meraih medali emas dengan total optimis 30 medali.
Target emas antara lain enam dari gulat, empat dari menembak serta dua dari berkuda, tinju, loncat indah dan pencak silat.
Sekretaris KONI Provinsi Kalsel yang juga Wakil Ketua Kontingen Provinsi Kalsel , Sarmidi, mengatakan setelah dievakuasi dari lokasi kecelakaan, Sisworo menjalani operasi selama 3,5 jam pada Kamis malam hingga pukul 20.00 WIB. Kini, atlet berusia 56 tahun itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Syukurlah semuanya bisa cepat ditangani sehingga Pak Sisworo saat ini dalam kondisi stabil dan bagian cedera di engkel kaki sebelah kiri sudah dioperasi oleh tim dokter," katanya, di Bandung, Jumat.
Terkait dengan biaya perawatan, menurut Sarmidi, untuk sementara masih ditangani oleh Panpel Gantole dan PB PON.
Ketika ditanya soal asuransi, dia mengaku belum mengetahui secara persis tapi dia sempat menyebutkan dulu KONI Kalsel pernah melakukan pembicaraan dengan pihak BPJS.
Sementara itu, Pelatih gantole H. Syamsuri mengatakan insiden yang menimpa atletnya terjadi ketika tengah bertanding pada nomor Lintas Alam kelas A.
"Saat meluncur dari ketinggian, Sisworo yang sudah bertanding beberapa kali PON tidak punya kejadian apa-apa, namun saat terbang untuk menuju titik pertama dengan jarak sekitar 6-7 km dari start ketinggian terbang jauh di bawah normal sehingga terpaksa harus melakukan pendaratan darurat mencari daerah datar dan aman," katanya.
Menurut Syamsuri, ketika Sisworo memilih pendaratan di daerah lapang di sisi berlawan dari pepohonan ternyata lokasi itu bekas lahan tambang batu gunung dengan permukaan tidak begitu rata, sehingga kaki kiri sempat terbentur tebing batu sebelum mendarat sempurna.
Sisworo merupakan salah satu dari lima atlet gantole Kalsel yang diturunkan di PON 2016 dengan nomor speialisasi ketepatan mendarat. Dengan demikian, Kalsel masih menyisakan empat atlet gantole yakni Makhlufi Arsyil, H. Taufik Rahman, Ilham Firmansyah dan Roki Rogalo.
Pada PON 2016, Provinsi Kalsel mengikuti 36 cabang olahraga dengan 226 atlet dan 65 pelatih serta ratusan pendamping. Dari cabang olahraga yang diikuti, 18 diantaranya ditargetkan meraih medali emas dengan total optimis 30 medali.
Target emas antara lain enam dari gulat, empat dari menembak serta dua dari berkuda, tinju, loncat indah dan pencak silat.
Pewarta: A019
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016
Tags: