Jakarta (ANTARA News) - Ahli Psikiater Klinis RS Marzuki Mahdi Bogor, Irmansyah, menjelaskan kecil kemungkinan Jessica Kumala Wongso melakukan pembunuhan terhadap Wayan Mirna lantaran merasa sakit hati.


Pernyataan itu dikemukakan Irmansyah untuk menjawab kuasa hukum Jessica, Sordame Purba, yang bertanya terkait Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas keterangan suami Mirna, Arief Soemarko, kepada penyidik.




"Kemungkinan memang ada, tapi terkait sebab akibat itu tentu sangat jauh dan kecil jika memang betul pernah ada sakit hati Jessica terhadap Mirna," kata Irmansyah di PN Jakarta Pusat, Kamis malam.



Irmansyah juga menjelaskan bahwa kecil kemungkinan seseorang akan membunuh karena sakit hati atau dendam karena dinasehati, apalagi menurut hasil psikiater kejiwaan Jessica tidak mengalami gangguan kejiwaan.



"Skala stresnya ringan dan bisa cepat hilang. Sangat kecil dan tidak mungkin berlangsung lama jika ada reaksi itu," lanjut Irmansyah.



Irmansyah menjelaskan, jika Jessica mengalami tekanan atau masalah dengan pacarnya di Australia, umumnya akan menyakiti diri sendiri secara agresif, bukan melampiaskan kepada Mirna.



"Kalau dikaitkan dengan pola yang sudah terjadi, pola hubungan dan luapan emosi terkait stress terlihat tidak konsisten karena yang terjadi semestinya adalah pola menyakiti diri sendiri dengan agresif akibat kekesalan terhadap pacar," jelas Irmansyah.