Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) soal pemanfaatan dana zakat untuk program pengentasan kemiskinan.

"Kita akan koordinasi apa yang dimiliki BAZNAS untuk kegiatannya dengan kegiatan pemerintah. Kan daripada bikin sendiri tapi hasilnya tidak optimal, mending nyatu. Yang penting kan hasilnya," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Kamis.

Bambang menilai, potensi dana zakat cukup besar, terutama zakat yang dihimpun oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Pada tahun lalu, dana zakat yang dikumpukan oleh BAZNAS mencapai Rp4 triliun. Sedangkan pada 2016, BAZNAS menargetkan dana zakat yang terkumpul mencapai Rp5 triliun. Walaupun sebenarnya angka tersebut masih jauh dari potensi zakat yang dapat mencapai sekitar Rp200 triliun.

Ia berharap, program penyaluran zakat dari BAZNAS dapat bersinergi dan menyatu dengan program pengurangan kemiskinan dalam skala besar yang dilakukan pemerintah.

"Ini nanti yang mau diformulasikan. Saya mau bicara dengan BAZNAS," ujar Bambang.

Dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (AKSI) diindentifikasi beberapa persoalan utama dalam pengelolaan zakat, terutama dalam perbaikan pengelolaan dana zakat yang masih berpeluang untuk dikembangkan.

Peran pemerintah, pemerintah daerah, BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) ke depan perlu diperjelas agar proses pengelolaan zakat cepat maju dan berkembang.

Selain itu, transisi pengawasan dan supervisi Baznas perlu diproporsikan dari sebuah lembaga sosial keagamaan menjadi sebuah lembaga keuangan keagamaan.