Tim Indonesia raih enam emas karate internasional
14 September 2016 21:40 WIB
Dokumentasi: Pembukaan Kejuaraan Dunia Karate Sejumlah karateka melakukan demonstrasi gerakan kata pada pembukaan kejuaraan dunia SKIF ke-12 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/8/2016). Kejuaraan SKIF ke-12 yang diikuti 58 negara itu berlangsung hingga 28 Agustus 2016. (ANTARA /Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Tim karate Indonesia yang terdiri sejumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama berhasil merebut enam emas, tiga perak dan tiga perunggu kejuaraan karate internasional The 7th Basel Open Masters di Swiss, pada 10-11 September 2016.
"Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua, karena anak-anak berhasil meraih enam emas dan sejumlah medali lainnya," ujar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad di Jakarta, Rabu.
Tim Indonesia terdiri dari Faradiba Riani, David Rahendra, Ahmad Firdaus, Nandra Ahmad Saputra, Fadila Agvina, M Gibran Mursalim, dan Nur Fatika Arsani Puang Kuma.
Kejuaraan karate internasional tersebut diikuti oleh 720 peserta yang berasal dari 15 negara yaitu: Perancis, Austria, Iran, Swiss, Indonesia, Jerman, Inggris, Azerbaijan, Skotlandia, Georgia, Turki, Belgia, Denmark, Italia, dan Cekoslowakia.
Basel Open Master adalah kompetisi karate internasional tahunan yang dihelat di Swiss dan dikelola World Karate Federation (WKF-Sportdata).
Kategori yang dipertandingkan di Basel Open Masters 2016 adalah kata dan kumite.
"Kompetisi itu merupakan wadah untuk peningkatan prestasi kancah internasional bagi atlit peraih medali emas cabang Karate kategori kata dan kumite dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional 2016," kata Direktur Pembinaan SMP, Supriano.
Menurut Supriano, keberhasilan tersebut tak lain buah dari pembinaan yang dilakukan Kemdikbud.
Peserta mengikuti hampir dua kategori yakni kata dan kumite yang mana terdapat pertandingan sebanyak 12 pertandingan.
Pada tahun sebelumnya, tim Indonesia meraih empat emas, dua perak dan lima perunggu.
Untuk kategori kata, rata-rata para atlit bermain lima kali pertandingan. Sedangkan untuk kategori KUMITE mereka bermain empat kali dengan lawat berat tim Indonesia yakni tim Prancis dan Austria yang memiliki postur tubuh besar.
Supriano mengatakan fisik para atlet cukup bagus untuk kemampuan kategori kata, namun untuk kategori kumite tim Indonesia cukup kewalahan dengan kondisi fisik lawan yang lebih kuat dan lebih besar.
"Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua, karena anak-anak berhasil meraih enam emas dan sejumlah medali lainnya," ujar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad di Jakarta, Rabu.
Tim Indonesia terdiri dari Faradiba Riani, David Rahendra, Ahmad Firdaus, Nandra Ahmad Saputra, Fadila Agvina, M Gibran Mursalim, dan Nur Fatika Arsani Puang Kuma.
Kejuaraan karate internasional tersebut diikuti oleh 720 peserta yang berasal dari 15 negara yaitu: Perancis, Austria, Iran, Swiss, Indonesia, Jerman, Inggris, Azerbaijan, Skotlandia, Georgia, Turki, Belgia, Denmark, Italia, dan Cekoslowakia.
Basel Open Master adalah kompetisi karate internasional tahunan yang dihelat di Swiss dan dikelola World Karate Federation (WKF-Sportdata).
Kategori yang dipertandingkan di Basel Open Masters 2016 adalah kata dan kumite.
"Kompetisi itu merupakan wadah untuk peningkatan prestasi kancah internasional bagi atlit peraih medali emas cabang Karate kategori kata dan kumite dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Nasional 2016," kata Direktur Pembinaan SMP, Supriano.
Menurut Supriano, keberhasilan tersebut tak lain buah dari pembinaan yang dilakukan Kemdikbud.
Peserta mengikuti hampir dua kategori yakni kata dan kumite yang mana terdapat pertandingan sebanyak 12 pertandingan.
Pada tahun sebelumnya, tim Indonesia meraih empat emas, dua perak dan lima perunggu.
Untuk kategori kata, rata-rata para atlit bermain lima kali pertandingan. Sedangkan untuk kategori KUMITE mereka bermain empat kali dengan lawat berat tim Indonesia yakni tim Prancis dan Austria yang memiliki postur tubuh besar.
Supriano mengatakan fisik para atlet cukup bagus untuk kemampuan kategori kata, namun untuk kategori kumite tim Indonesia cukup kewalahan dengan kondisi fisik lawan yang lebih kuat dan lebih besar.
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: