Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, memiliki cara menumbuhkan 20.000 Industri Kecil Menengah (IKM) pada 2025 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Untuk mewujudkannya, salah satunya dilakukan pelatihan-pelatihan, yang akan didorong melalui e-smart IKM," kata dia, di Jakarta, Rabu.

Nanti Kementerian Perindustrian akan mencari sektor barang konsumen yang dapat dirangkul untuk menjalani program e-smart IKM, seperti kosmetika dan perhiasan, dengan membuat cluster tertentu.

Kemudian, kata dia, IKM tersebut akan dihubungkan dengan e-commerce dalam negeri, yang penjualannya bisa sampai pasar ekspor.

Menurut dia, 14 juta IKM yang ada saat ini didominasi oleh IKM kerajinan, mode dan mebel.

Selain itu, upaya tersebut juga dilakukan untuk melindungi IKM dalam negeri bersaing dengan IKM asal Jepang yakni Keiretsu, yang kebanyakan bergerak dibidang komponen otomotif.

"Kita perlu protect ikm ini terhadap Keiretsu yang mau masuk. Jadi, beberapa IKM yang rantai supply nya itu terbatas karena kelompok Keiretsu," kata putra Menteri Perindustrian (masa pemerintahan Presiden Soeharto), Hartarto, itu.