Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Tim udara satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau, Rabu, melanjutkan operasi pengeboman air sebagai upaya penanggulangan titik api di wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kampar.

"Dua helikopter jenis Sikorsky dan Mil Mi-8 hingga kini masih terus melakukan operasi pemadaman di Kecamatan Pujud dan Kecamatan Tanah Putih di Rokan Hilir," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Riau, Mayor Ferry Duwantoro, di Pekanbaru.

Di Rokan Hilir, kebakaran hutan dan lahan terpantau cukup luas. Kebakaran di wilayah tersebut mulai terjadi sejak Sabtu akhir pekan lalu atau mulai memasuki liburan panjang. Hingga kini, proses pemadaman masih terus berlangsung.

Selain Rokan Hilir, kebakaran juga terpantau di perbatasan Rokan Hulu dan Kampar, tepatnya di Hutan Lindung Bukit Suligi. Hanya saja, di Bukit Suligi kebakaran berhasil ditekan dan saat ini menyisakan asap tipis. Belum jelas berapa luas kebakaran di area tersebut.

Berbeda dengan di Bukit Suligi, Karhutla di Rokan Hilir terpantau lebih luas. Di Rokan Hilir titik api terpantau di sejumlah desa seperti Desa Sungai Pinang, Kecamatan Pujud dan Desa Labuan Papan, Kecamatan Tanah Putih.

Ada lima helikopter yang disiagakan, masing-masing adalah dua unit Mil Mi-8, satu unit Mil Mi-171, satu unit Sikorsky dan satu unit Bolkow Blohm NBO--105. Seluruh heli dan pesawat air tractor tersebut dimanfaatkan untuk operasi pengeboman air.

Selain itu, juga terdapat satu unit Cassa 212 A-2107 yang dimanfaatkan untuk operasi modifikasi cucaca. Sebagian besar armada tersebut berada di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Satelit milik NASA, Rabu ini memantau 14 titik api berada di daratan Provinsi Riau dengan tingkat kepercayaan Kkarhutla lebih dari 70 persen.



Secara terpisah, Kepala BNPB, Willem Rampangiley, menyatakan, prioritas pemadaman kebakaran lahan dan hutan diterapkan.