Alasan Samsung fokus ke penjualan online
13 September 2016 15:40 WIB
Samsung menunjukkan keseriusan dalam penjualan online, dengan meluncurkan Galaxy On 7 di delapan e-commerce, di Jakarta, Selasa (13/9/2016). (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Resmi merilis Galaxy On 7, Samsung menunjukkan keseriusan dalam penjualan online.
Langkah Samsung untuk fokus ke penjualan online sendiri menurut Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, Jo Semidang, baru dibentuk awal tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan Samsung mulai mensasar online generation. Dalam prentasinya, Jo menyebutkan bahwa hampir separuh pengguna internet (49 persen) merupakan digital native atau mereka yang berusia 18-25 tahun.
Dari angka tersebut 85 persen akses internet datang dari smartphone. Lebih dari itu, smartphone saat ini cenderung digunakan untuk video, music streaming dan online game (38 persen).
"Strategi online Samsung kedepannya kami melihat kemungkinan lain bisa jadi warna eksklusif memang tujuannya meningkatkan online shopping di Indonesia," kata Jo, di Jakarta, Selasa.
"Mensasar digital native otomatis kami melakukan pemasaran secara digital. Kami punya channel YouTube, Facebook, Twitter, kami akan kenggunakan itu," lanjut dia.
Lebih lanjut, Jo mengungkap tiga langkah Samsung untuk fokus dalam penjualan online.
1. Membangun online channel bersama partner.
"Kami datang kami ingin bersama-sama membangun, kami juga berkomitmen ingin mengembangkan channel online," ujar Jo.
2. Pengembangan online shopping experience.
"Beberapa insiatif salah satu yang sudah kami kembangkan adalah website Samsung brand shop di mana pengguna bisa melihat informasi terbaru, resmi dari Samsung, garansinya pun resmi dari Samsung Electronics Indoensia," kata Jo.
3. Memperkenalkan online eksklusif model.
Untuk layanan purna jual, Jo mengatakan bahwa dalam konsep penjualan digital, pengguna dapat mengunduh aplikasi My Samsung.
Di sana pengguna dapat melakukan Live Chat dan menggunakan fitur Remote yang memungkinkan tim service center mengetahui kerusakan perangkat secara jarak jauh, tanpa menyentuk data pengguna.
Langkah Samsung untuk fokus ke penjualan online sendiri menurut Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, Jo Semidang, baru dibentuk awal tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan Samsung mulai mensasar online generation. Dalam prentasinya, Jo menyebutkan bahwa hampir separuh pengguna internet (49 persen) merupakan digital native atau mereka yang berusia 18-25 tahun.
Dari angka tersebut 85 persen akses internet datang dari smartphone. Lebih dari itu, smartphone saat ini cenderung digunakan untuk video, music streaming dan online game (38 persen).
"Strategi online Samsung kedepannya kami melihat kemungkinan lain bisa jadi warna eksklusif memang tujuannya meningkatkan online shopping di Indonesia," kata Jo, di Jakarta, Selasa.
"Mensasar digital native otomatis kami melakukan pemasaran secara digital. Kami punya channel YouTube, Facebook, Twitter, kami akan kenggunakan itu," lanjut dia.
Lebih lanjut, Jo mengungkap tiga langkah Samsung untuk fokus dalam penjualan online.
1. Membangun online channel bersama partner.
"Kami datang kami ingin bersama-sama membangun, kami juga berkomitmen ingin mengembangkan channel online," ujar Jo.
2. Pengembangan online shopping experience.
"Beberapa insiatif salah satu yang sudah kami kembangkan adalah website Samsung brand shop di mana pengguna bisa melihat informasi terbaru, resmi dari Samsung, garansinya pun resmi dari Samsung Electronics Indoensia," kata Jo.
3. Memperkenalkan online eksklusif model.
Untuk layanan purna jual, Jo mengatakan bahwa dalam konsep penjualan digital, pengguna dapat mengunduh aplikasi My Samsung.
Di sana pengguna dapat melakukan Live Chat dan menggunakan fitur Remote yang memungkinkan tim service center mengetahui kerusakan perangkat secara jarak jauh, tanpa menyentuk data pengguna.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: