Seoul (ANTARA News) - Korea Utara siap melakukan uji coba nuklir lain kapan saja menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Senin (12/9), hanya beberapa hari setelah Pyongyang memicu kecaman dari seluruh dunia dengan uji coba nuklir kelima dan yang paling kuat.

"Uji coba tambahan dapat dilakukan di sebuah terowongan yang bercabang dari terowongan kedua atau ketiga, tempat beberapa persiapan uji coba diselesaikan," kata seorang juru bicara kementerian Moon Sang-Gyun sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Juru bicara itu menolak mengelaborasi, mengutip masalah-masalah intelijen, namun mengatakan militer Korea Selatan siaga penuh untuk merespons "uji coba nuklir lebih lanjut, peluncuran rudal balistik atau provokasi dari darat" oleh Korea Utara.

Mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebut namanya, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mewartakan pada Senin bahwa Pyongyang telah menyelesaikan persiapan uji coba nuklir lain di dalam terowongan ketiga yang sebelumnya tidak terpakai di Punggye-ri.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir pertamanya pada Oktober 2006 di terowongan pertama dan empat uji coba terakhir di terowongan kedua menurut Kementerian Pertahanan Seoul.

Dalam sebuah pernyataan tentang "keberhasilan" uji coba tersebut pada Jumat, Korea Utara berikrar mengambil "langkah-langkah lebih lanjut" untuk meningkatkan kekuatan serangan nuklirnya "dalam segi kualitas dan kuantitas."

Hasil uji coba Jumat diperkirakan di 10 kiloton, hampir dua kali lebih besar dari hasil uji coba Pyongyang delapan bulan sebelumnya.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat sepakat menjalankan kebijakan penghukuman baru, bahkan meski lima set sanksi PBB sejak uji nuklir pertama gagal menghentikan kegiatan nuklir Korea Utara.(hs)