Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia U-19 mengawali kejuaraan Piala AFF di Hanoi, Vietnam, Senin dengan kekalahan setelah di babak penyisihan Grup B ini menyerah dari Myanmar dengan skor 2-3.

Meski mengalami kekalahan, pelatih Timnas Indonesia Eduard Tjong melalui tim media PSSI menjelaskan jika secara permainan pihaknya cukup puas dengan performa Sandi Pratama dan kawan-kawan. Pihaknya berharap kedepannya jauh lebih baik.

"Kecepatan, fighting spirit oke. Saya apresiasi perjuangan mereka. Masih ada empat pertandingan lagi. Jadi masih ada peluang," kata pelatih yang akrab dipanggil Edu dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta.

Timnas Garuda Muda pada pertandingan pertama ini terbilang cukup bagus. Terbukti, anak asuh mantan pelatih Persela Lamongan ini mampu bersaing dengan Myanmar meski sebelumnya sempat tertinggal gol lawan lewat Aung Kaung Mann pada menit 10.

Adalah Pandi Ahmad Lestaluhu yang mampu menyamakan kedudukan lima menit kemudian. Kedudukan sama kuat membuat pertandingan semakin ketat. Hanya saja lawan lebih beruntung setelah Zwe Thet Paing mampu memperdayai Kiper pengganti Timnas Garuda Muda, Satria Tama pada menit 26.

Tertinggal 1-2 membuat permainan Timnas Indonesia U-19 meningkat. Terbukti tekanan demi tekanan terus dilakukan. Akhirnya Sandi Pratama sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit 43. Kedudukan sama kuat bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, jual beli serangan langsung terus dilakukan kedua tim. Namun, Myanmar kembali lebih beruntung setelah kembali unggul pada menit 55. Gol ini tercipta setelah penjaga gawang Indonesia, Satria Tama melakukan blunder setelah gagal menangkap tendangan jarak jauh Shwe Ko.

Dimas Drajat dan kawan-kawan tidak tinggal diam saat tertinggal. Segala upaya terus dilakukan. Hanya saja, upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil. Timnas Garuda Muda harus mengakui keunggulan Myanmar dengan skor 2-3.

Setelah menghadapi Myanmar, Timnas Garuda Muda sudah ditunggu oleh Thailand. Bisa dipastikan, persaingan ketat bakal kembali terjadi karena tim dari Negeri Gajah Putih ini dikenal sebagai salah satu tim kuat di Asia Tenggara.

"Kita tahu Thailand adalah tim kuat. Makanya kami harus mempersiapkan diri dengan baik. Kita akan koreksi kelemahan dipertandingan pertama terutama masalah pertahanan," kata Eduard Tjong menambahkan.

Terkait dengan kondisi penjaga gawang Muhammad Riyandi yang mengalami cedera saat terjadi benturan dengan pebalap Myanmar, Edu mengaku belum bisa memberikan keputusan karena masih menunggu perkembangan salah satu pemain andalan Timnas Garuda Muda itu.

"Kondisi Riyandi masih fifty-fifty apakah bisa kami turunkan lawan Thailand. Kita lihat besok, Selasa (13/9)," kata mantan pelatih PS TNI itu.