Jeroan dengan daging kurban dipisah antisipasi bakteri
12 September 2016 14:07 WIB
Dokumentasi sejumlah umat muslim memotong daging sapi kurban saat Hari Raya Idul Adha 1435 H, di Wanasari, Denpasar, Bali, Minggu (4/10). Daging kambing dan sapi kurban tersebut kemudian dibagikan kepada warga baik yang beragama Islam maupun non-Islam sebagai wujud kerukunan beragama yang ada di Bali. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Tangerang, Banten (ANTARA News) - Panitia Kurban di Mesjid Raya Al Azhom, Tangerang, memisahkan daging hewan kurban dengan jeroan dan juga tulang yang diberikan kepada masyarakat untuk mengantisipasi kontaminasi bakteri.
Ketua Panitia Idul Adha Masjid Raya Al-Azhom, Dadi Budaeri, di Tangerang, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dari kegiatan tahun lalu, diharapkan tak terjadi.
"Daging yang diberikan tak akan dicampur dengan jeroan atau pun tulang. Bila ada warga yang meminta, maka akan dipisahkan dengan kantong plastik terpisah," katanya lagi.
Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang melibatkan puluhan orang dari berbagai unsur untuk membantu kelancaran proses penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian kepada masyarakat.
"Harapannya adalah, proses penyembelihan berjalan lancar dan warga yang menerima pun tak perlu berdesakan karena telah diatur dengan baik," ujarnya lagi.
Pengurus DKM Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang telah membuat kupon bagi masyarakat penerima daging hewan kurban untuk mengantisipasi terjadi kericuhan dalam proses pembagian.
Kupon untuk mendapatkan hewan kurban akan dibagikan oleh panitia setelah Salat Idul Adha. "Biasanya kami laksanakan siang hari setelah masyarakat kumpul semua," katanya pula.
Masyarakat yang sudah mendapatkan kupon, akan diinformasikan mengenai pengambilan hewan kurban setelah proses pemotongan semuanya selesai.
Dalam proses pembagiannya, panitia akan mendahulukan warga lanjut usia dan wanita, setelah itu baru laki-laki.
Panitia melarang masyarakat yang akan mengambil daging hewan kurban, membawa anak-anak di bawah usia 10 tahun ikut dalam antrean. "Anak di bawah usia 10 tahun dilarang diajak ikut dalam antrean," katanya lagi.
Ketua Panitia Idul Adha Masjid Raya Al-Azhom, Dadi Budaeri, di Tangerang, Senin, mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dari kegiatan tahun lalu, diharapkan tak terjadi.
"Daging yang diberikan tak akan dicampur dengan jeroan atau pun tulang. Bila ada warga yang meminta, maka akan dipisahkan dengan kantong plastik terpisah," katanya lagi.
Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang melibatkan puluhan orang dari berbagai unsur untuk membantu kelancaran proses penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian kepada masyarakat.
"Harapannya adalah, proses penyembelihan berjalan lancar dan warga yang menerima pun tak perlu berdesakan karena telah diatur dengan baik," ujarnya lagi.
Pengurus DKM Masjid Raya Al Azhom Kota Tangerang telah membuat kupon bagi masyarakat penerima daging hewan kurban untuk mengantisipasi terjadi kericuhan dalam proses pembagian.
Kupon untuk mendapatkan hewan kurban akan dibagikan oleh panitia setelah Salat Idul Adha. "Biasanya kami laksanakan siang hari setelah masyarakat kumpul semua," katanya pula.
Masyarakat yang sudah mendapatkan kupon, akan diinformasikan mengenai pengambilan hewan kurban setelah proses pemotongan semuanya selesai.
Dalam proses pembagiannya, panitia akan mendahulukan warga lanjut usia dan wanita, setelah itu baru laki-laki.
Panitia melarang masyarakat yang akan mengambil daging hewan kurban, membawa anak-anak di bawah usia 10 tahun ikut dalam antrean. "Anak di bawah usia 10 tahun dilarang diajak ikut dalam antrean," katanya lagi.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: