Maskapai nasional larang penggunaan Samsung Galaxy Note-7
12 September 2016 00:05 WIB
Kesibukan pengangkutan barang penumpang maskapai Citilink di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau (ANTARA/Jo Seng Bie)
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah maskapai nasional melarang penggunaan ponsel meskipun dalam keadaan moda pesawat atau "flight mode" selama berada di dalam pesawat.
Public Relations Manager Lion Air Group Andy M Saladin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan larangan tersebut menyusul adanya peringatan dari Federal Aviation Administration (FAA) yang melarang para penumpang pesawat terbang mengaktifkan maupun mengisi daya (Battery) pada perangkat Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan.
Untuk itu, Andy mengimbau seluruh penumpang Lion Group untuk tidak mengaktifkan perangkat Samsung Galaxy Note 7 selama berada di dalam penerbangan Lion Air, Batik Air dan Wings Air.
"Kami mohon kerja sama dari penumpang kami untuk mengikuti himbauan ini. Perangkat Samsung Galaxy Note 7 agar tidak diaktifkan selama penerbangan, tidak melakukan isi ulang baterai dan juga tidak memasukkan perangkat tersebut pada bagasi yang di-check-in kan", katanya.
Andy menambahkan meskipun pihak Samsung telah melakukan penarikan kembali terhadap Samsung Galaxy Note 7, namun bagi para penumpang yang telah atau masih menggunakan perangkat tersebut sangat diharapkan kerja samanya untuk mengikuti himbauan ini selama dalam penerbangan.
"Kami akan terus memantau update dari FAA mengenai perkembangan ini, tetapi untuk saat ini kami mohon agar para penumpang dapat mengikuti himbauan ini", katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Maskapai Citilink Indonesia yang mulai hari ini secara resmi mengimbau kepada seluruh penumpang penerbangan Citilink Indonesia untuk tidak menggunakan telepon genggam, khususnya Samsung Galaxy Note 7 menyusul pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada tanggal 8 September 2016.
"Demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan bersama Citilink Indonesia mengimbau kepada seluruh penumpang untuk menonaktifkan seluruh peralatan elektronik, terutama Samsung Galaxy Note 7 dan tidak melakukan pengisian baterai selama penerbangan, serta tidak memasukkannya ke dalam bagasi," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar.
Benny menjelaskan bahwa imbauan ini juga telah disosialisasikan kepada seluruh unit di Citilink Indonesia, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan penumpang dan operasional penerbangan dan jugabdi bandara-bandara yang diterbangi Citilink Indonesia.
Adapun sosialisasi mengenai kepada penumpang Citilink akan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pengumuman secara tertulis di gerai check in & boarding, pengumuman secara lisan saat boarding announcement, maupun melalui penguman resmi di situs web Citilink.
"Imbauan mengenai aturan penggunaan Samsung Galaxy Note 7 ini berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Maskapai Airasia Indonesia dan Airasia X juga mengimbau hal yang sama, yaitu melarang penggunaan ponsel tersebut baik selama berada di dalam pesawat, maupun dimasukan ke bagasi.
Public Relations Manager Lion Air Group Andy M Saladin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan larangan tersebut menyusul adanya peringatan dari Federal Aviation Administration (FAA) yang melarang para penumpang pesawat terbang mengaktifkan maupun mengisi daya (Battery) pada perangkat Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan.
Untuk itu, Andy mengimbau seluruh penumpang Lion Group untuk tidak mengaktifkan perangkat Samsung Galaxy Note 7 selama berada di dalam penerbangan Lion Air, Batik Air dan Wings Air.
"Kami mohon kerja sama dari penumpang kami untuk mengikuti himbauan ini. Perangkat Samsung Galaxy Note 7 agar tidak diaktifkan selama penerbangan, tidak melakukan isi ulang baterai dan juga tidak memasukkan perangkat tersebut pada bagasi yang di-check-in kan", katanya.
Andy menambahkan meskipun pihak Samsung telah melakukan penarikan kembali terhadap Samsung Galaxy Note 7, namun bagi para penumpang yang telah atau masih menggunakan perangkat tersebut sangat diharapkan kerja samanya untuk mengikuti himbauan ini selama dalam penerbangan.
"Kami akan terus memantau update dari FAA mengenai perkembangan ini, tetapi untuk saat ini kami mohon agar para penumpang dapat mengikuti himbauan ini", katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Maskapai Citilink Indonesia yang mulai hari ini secara resmi mengimbau kepada seluruh penumpang penerbangan Citilink Indonesia untuk tidak menggunakan telepon genggam, khususnya Samsung Galaxy Note 7 menyusul pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) pada tanggal 8 September 2016.
"Demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan bersama Citilink Indonesia mengimbau kepada seluruh penumpang untuk menonaktifkan seluruh peralatan elektronik, terutama Samsung Galaxy Note 7 dan tidak melakukan pengisian baterai selama penerbangan, serta tidak memasukkannya ke dalam bagasi," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar.
Benny menjelaskan bahwa imbauan ini juga telah disosialisasikan kepada seluruh unit di Citilink Indonesia, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan penumpang dan operasional penerbangan dan jugabdi bandara-bandara yang diterbangi Citilink Indonesia.
Adapun sosialisasi mengenai kepada penumpang Citilink akan dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pengumuman secara tertulis di gerai check in & boarding, pengumuman secara lisan saat boarding announcement, maupun melalui penguman resmi di situs web Citilink.
"Imbauan mengenai aturan penggunaan Samsung Galaxy Note 7 ini berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Maskapai Airasia Indonesia dan Airasia X juga mengimbau hal yang sama, yaitu melarang penggunaan ponsel tersebut baik selama berada di dalam pesawat, maupun dimasukan ke bagasi.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: