Jokowi serahkan sapi kurban di Karangantu
11 September 2016 19:10 WIB
Sapi Kurban Pesanan Presiden Peternak menunjukkan hewan sapi miliknya yang telah dipesan Presiden Joko Widodo di Sobokerto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (10/9/2016). (ANTARA /Aloysius Jarot Nugroho)
Serang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo telah menyerahkan sapi kurban kepada masyarakat Banten untuk perayaan Idul Adha 1437 Hijriah di Desa Karangantu, Kota Serang, Provinsi Banten, Minggu sore.
Gubernur Banten Rano Karno dalam sambutannya di Karangantu mengatakan sapi tersebut memiliki berat sekitar 900 kilogram.
Presiden menyerahkan secara simbolis sapi tersebut kepada Pengurus Perhimpunan Nelayan Serang.
Dalam kunjungan kerjanya ke Banten, Presiden juga telah mengunjungi Kecamatan Warunggunung di Kabupaten Lebak serta Kecamatan Karang Tanjung di Kabupaten Pandeglang untuk memberikan sembako serta makanan tambahan bagi ibu hamil dan siswa SD.
Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga memberikan ribuan sembako dan beberapa buku tulis di Desa Karangantu.
Presiden juga didampingi oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Gubernur Rano Karno dan Kepala Staf Presiden Teten Masdukin.
Dalam masing-masing kunjungan ke sejumlah kecamatan tersebut, Jokowi menyampaikan pesan kepada warga mengenai pentingnya memenuhi gizi untuk meningkatkan kualitas kecerdasan anak.
Dia juga meminta warga untuk dapat memanfaatkan sayuran yang tumbuh di pekarangan rumah sebagai tambahan gizi.
"Kenapa ini diberikan, penting sekali. Pertama untuk ibu-ibu hamil, kita enggak mau ada gizi buruk, untuk anak-anak balita kita, kita juga enggak mau ada gizi buruk, yang ketiga, untuk anak-anak sekolah yang masih terutama di SD. Ini akan kita beri makanan tambahan dan akan terus kita gaungkan betapa pentingnya sumber protein bagi anak-anak kita," ujar Presiden.
Dia mengatakan program pembagian makanan tambahan kepada ibu hamil dan siswa sekolah akan dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia yang masih terdapat kasus gizi buruk seperti di Nias, Banten dan Situbondo Provinsi Jawa Timur.
Makanan tambahan yang dibagikan oleh Kementerian Kesehatan berupa biskuit sekolah dan makanan pendamping asi.
"Di semua tempat kita harus ngomong apa adanya, masih ada. Ini yang terus kita kerjakan agar sejak ibu hamil itu sudah diberi makanan tambahan," jelas Presiden terkait kasus gizi buruk.
Presiden melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten selama dua hari sejak Minggu hingga Senin (12/9) untuk sekaligus merayakan Idul Adha 1437 Hijriah.
Gubernur Banten Rano Karno dalam sambutannya di Karangantu mengatakan sapi tersebut memiliki berat sekitar 900 kilogram.
Presiden menyerahkan secara simbolis sapi tersebut kepada Pengurus Perhimpunan Nelayan Serang.
Dalam kunjungan kerjanya ke Banten, Presiden juga telah mengunjungi Kecamatan Warunggunung di Kabupaten Lebak serta Kecamatan Karang Tanjung di Kabupaten Pandeglang untuk memberikan sembako serta makanan tambahan bagi ibu hamil dan siswa SD.
Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga memberikan ribuan sembako dan beberapa buku tulis di Desa Karangantu.
Presiden juga didampingi oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Gubernur Rano Karno dan Kepala Staf Presiden Teten Masdukin.
Dalam masing-masing kunjungan ke sejumlah kecamatan tersebut, Jokowi menyampaikan pesan kepada warga mengenai pentingnya memenuhi gizi untuk meningkatkan kualitas kecerdasan anak.
Dia juga meminta warga untuk dapat memanfaatkan sayuran yang tumbuh di pekarangan rumah sebagai tambahan gizi.
"Kenapa ini diberikan, penting sekali. Pertama untuk ibu-ibu hamil, kita enggak mau ada gizi buruk, untuk anak-anak balita kita, kita juga enggak mau ada gizi buruk, yang ketiga, untuk anak-anak sekolah yang masih terutama di SD. Ini akan kita beri makanan tambahan dan akan terus kita gaungkan betapa pentingnya sumber protein bagi anak-anak kita," ujar Presiden.
Dia mengatakan program pembagian makanan tambahan kepada ibu hamil dan siswa sekolah akan dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia yang masih terdapat kasus gizi buruk seperti di Nias, Banten dan Situbondo Provinsi Jawa Timur.
Makanan tambahan yang dibagikan oleh Kementerian Kesehatan berupa biskuit sekolah dan makanan pendamping asi.
"Di semua tempat kita harus ngomong apa adanya, masih ada. Ini yang terus kita kerjakan agar sejak ibu hamil itu sudah diberi makanan tambahan," jelas Presiden terkait kasus gizi buruk.
Presiden melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten selama dua hari sejak Minggu hingga Senin (12/9) untuk sekaligus merayakan Idul Adha 1437 Hijriah.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: