Kupang (ANTARA News) - Sejumlah panitia Idul Adha di Kota Kupang akan membagikan hewan kurban kepada umat non-Muslim serta kaum duafa dan fakir miskin, yang tidak merayakan hari raya Idul Adha.

"Kalau di Masjid Nurul Mubien Namosain hampir setiap tahun kita selalu menyisihkan buat umat non-Muslim khususnya kaum duafa dan fakir miskin untuk mendapatkannya. Tahun ini juga kita lakukan hal yang sama," kata Ketua Panitia Idul Adha Masjid Nurul Mubiean Namosain Muhammad Laluma kepada Antara di Kupang, Minggu.

Hal tersebut menurutnya dilakukan sesuai dengan kesepakatan dari panitia Idul Adha di daerah Namosain, Kota Kupang yang merasa perlu berbagi kebahagiaan dengan umat non-Muslim di Kota Kasih tersebut.

Di samping itu, hal tersebut sebagai bukti bahwa Kota Kupang merupakan kota yang penuh kasih dan selalu hidup rukun dan damai dengan tetap menjalin toleransi antar umat beragama di daerah itu.

"Hingga saat ini baru ada sekitar tiga ekor sapi yang tengah disiapkan untuk kurban, kemudian untuk kambing ada sekitar sembilan ekor. Namun jumlah tersebut dipastikan akan bertambah," tuturnya.

Ia memperkirakan akan ada sekitar 50-an ekor hewan kurban yang selain dibagikan kepada umat Muslim tetapi juga akan dibagikan kepada umat Kristen yang berada di sekitaran Masjid tersebut.

Muhammad Laluma mengatakan akan mendata secara baik siapa-siapa saja umat non-Muslim yang akan mendapatkannya sehingga nantinya hewan kurban tersebut bisa sampai ke umat Kristen yang memang layak untuk menerimanya.

"Artinya bahwa kita akan fokuskan kepada umat Kristen yang memang tidak mampu, atau yang berkesusahaan," tuturnya.

Sementara itu untuk untuk panitia Idul Adha di Masjid Nurul Hidayat Kelapa Lima di Kota Kupang masih menghitung hewan kurban dan penerima kurban terlebih dahulu.

"Tahun lalu ada sekitar 30-an umat Kristen yang tidak mampu yang mendapatkan hewan kurban. Tetapi tahun ini kita lihat terlebih dahulu jumlah hewan kurbannya," ujar Ketua Panitia Idul Adha Masjid Nurul Hidayat Kelapa Lima, Trisno Bano.

Tetapi hingga kini, menurutnya sudah ada belasan sapi dan 19 kambing yang telah didaftarkan untuk dikurbankan dan dibagikan usai shalat Ied.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Abdul Kadir Makarim mendukung dan meminta agar budaya membagikan hewan kurban kepada kaum yang tidak mampu di luar umat Muslim harus dipertahankan untuk menjaga toleransi antar umat beragama di NTT.

"Tuhan itu menciptakan kita untuk saling berbagi. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan mana umat Muslim, mana umat Kristen, atau juga Hindu atau Buddha. Oleh karena itu mari berbagi tanpa harus melihat agamanya," ujarnya.