Magelang (ANTARA News) - Sejumlah pekerja Balai Konservasi Borobudur memperbaiki sistem drainase Candi Borobudur sisi barat dengan mengganti lempengan timah hitam agar tidak terjadi kebocoran di dinding candi.

Seorang pekerja, Werdi (63) di Magelang, Kamis, mengatakan pemasangan lempengan timah di langkan dua atau sisi barat Candi Borobudur tersebut dilakukan sejak bertengahan 8 Agustus 2016.

"Diharapkan dalam 72 hari pengerjaan perbaikan drainase ini selesai," katanya.

Ia menuturkan pemasangan lempengan itu untuk mengganti lempengan timah yang sebelumnya telah dipasang agar nantinya air hujan tidak mengalir melalui dinding melainkan langsung jatuh di lantai candi.

Ia mengatakan kebocoran drainase bisa memicu kerusakan dan pelapukan batu candi.

Ia menyebutkan untuk memasang lempengan timah di langkan dua sisi barat Candi Borobudur tersebut membutuhkan 44 meter lempengan timah dengan lebar sekitar 75-80 centimeter.

Menurut dia untuk memasang lempengan timah tersebut membutuhkan teknis tersendiri karena tidak mudah membuka gulungan timah karena satu meter gulungan timah beratnya mencapai 25 kilogram.

"Setelah lempengan timah dipasang dicoba disiram air untuk mengetahui apakah air masih merembes atau tidak," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya perbaikan drainase dan pemasangan lempengan timah tersebut, untuk sementara tangga candi sisi barat terpaksa ditutup.

"Dalam pemasangan lempengan timah batuan candi dilepas kemudian sekalian disemprot dengan air karena semenjak terjadi erupsi Merapi beberapa tahun lalu tidak semua batuan candi dicuci," katanya.

Ia mengatakan pemasangan lempengan timah tersebut tahun lalu dilakukan di sisi utara dan timur, sedangkan sekarang dilakukan di sisi barat. Hal tersebut dilakukan secara rutin untuk perawatan Candi Borobudur.