Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kalah soal harga gas jika dibandingkan dengan Thailand dan Vietnam, di mana kedua negara tersebut bisa memberikan harga yang jauh lebih rendah.

"Kalahnya dibanding Thailand itu, kalau dia indeksnya 100, kita 170," ujar Airlangga ditemui di Jakarta, Kamis.

Sementara jika dibandingkan Vietnam, lanjutnya, indeks harganya mencapai 120, di mana harga gas di Indonesia tetap jauh lebih tinggi.

"Jadi, memang kita agak ketinggalan," ungkapnya.

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian mengupayakan harga gas murah untuk 10 industri dan industri yang beroperasi di dalam kawasan.

Menurutnya, harga gas murah untuk industri sudah masuk dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), di mana gas merupakan modal pembangunan, gas sebagai modal dasar efek domino dan gas untuk pengembangan wilayah atau pemerataan ekonomi.