Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen mobil Ford untuk memperhatikan layanan purna jual terhadap konsumen yang telah membeli produknya di Indonesia.

Sekretaris YLKI Agus Suyanto menilai Ford merupakan entitas bisnis yang masih beroperasi dan tidak dalam kondisi bangkrut, sehingga seharusnya bukan menjadi alasan untuk tidak memberikan layanan purna jual kepada konsumen.

"Mobil itu produk yang kontinyu, beda dengan barang yang sekali habis. Apalagi produk mereka juga masuk secara legal dan diterima masyarakat," kata Sekretaris YLKI Agus Suyanto, di Jakarta, Kamis.

YLKI meminta Ford untuk memperhatikan nasib konsumen di Indonesia yang telah membeli produknya, setelah mereka resmi menarik investasinya di Indonesia pada awal 2016.

Padahal mobil buatan produsen Amerika Serikat ini tercatat resmi dan legal masuk ke Indonesia dan telah dipergunakan sebagian besar masyarakat.

Kisah Ford seolah menjadi ironi di tengah gegap gempita perayaan Hari Konsumen Nasional, 5 September kemarin.

YLKI menegaskan Ford harus tetap menjalankan layanan purna jual dan tidak sepantasnya menjadikan persaingan dagang sebagai alasan menutup bisnis dan menghentikan layanan purna jual.

Pemerintah juga diminta memastikan Ford dapat memenuhi semua kewajibannya kepada konsumen, jelas Agus.

"Kecuali kalau Ford di seluruh dunia bangkrut, itu lain soal kalau sampai tidak memberikan layanan purna jual. Jadi kalau mereka hengkang dari Indonesia kemudian lepas tangan tapi di negara lain masih berjalan, itu gak fair namanya. Ini dituntut itikad baik dari Ford," tegas Agus.

Agus mengingatkan pemerintah juga harus mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi pada perusahaan lain. Untuk itu, Kementerian Perindustrian diminta membuat ketentuan yang mengikat bagi para investor untuk melindungi konsumen.

Ford Everest misalnya merupakan salah satu produk unggulan Ford. Di beberapa negara, Everest bahkan melampaui pesaing dekatnya. Di India, misalnya, Everest melampaui penjualan Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, dan Hyundai Santa fe.

Data Gaikindo menyebutkan dalam lima tahun terakhir (2011-2015), Ford menjual 55.238 unit kendaraan.

Dalam periode itu, pencapaian tertinggi penjualan Ford terjadi di tahun 2011 sebanyak 15.988 unit dan angka terendah di 2015 yakni 6.103 unit. Khusus di tahun 2011, Ford Everest terjual 1.639 unit.