Polisi klarifikasi rumor soal penodongan Elma Theana
8 September 2016 12:27 WIB
Elma Theana memenuhi panggilan polisi sebagai saksi dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh tersangka Gatot Brajamusti di Polda Metro Jaya, Kamis (8/9/2016). (ANTARA News/Nanien Yuniar )
Jakarta (ANTARA News) - Polisi mengklarifikasi rumor bahwa pesinetron Elma Theana pernah ditodong senjata oleh Gatot Brajamusti, yang hingga 2011 menjadi guru spiritual artis itu.
"Bukan ditodong, tapi diperlihatkan," kata Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi, Kepala Unit 4 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan senjata yang diperlihatkan Gatot kepada Elma itu persis dengan barang bukti yang ditemukan polisi saat menggeledah rumah Gatot.
Polisi, ia melanjutkan, masih menyelidiki alasan Gatot memperlihatkan senjata itu pada Elma, yang hari datang ke kantor polisi untuk menyampaikan keterangan sebagai saksi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal.
"Dipanggil karena yang bersangkutan adalah orang yang cukup dekat dengan Gatot pada 2004-2011," kata dia.
Saat ini polisi meminta keterangan Elma Theana, yang pernah tinggal di padepokan Gatot di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, selama sembilan tahun sebelum memutuskan keluar dari tempat itu pada 2011.
"Bukan ditodong, tapi diperlihatkan," kata Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi, Kepala Unit 4 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan senjata yang diperlihatkan Gatot kepada Elma itu persis dengan barang bukti yang ditemukan polisi saat menggeledah rumah Gatot.
Polisi, ia melanjutkan, masih menyelidiki alasan Gatot memperlihatkan senjata itu pada Elma, yang hari datang ke kantor polisi untuk menyampaikan keterangan sebagai saksi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal.
"Dipanggil karena yang bersangkutan adalah orang yang cukup dekat dengan Gatot pada 2004-2011," kata dia.
Saat ini polisi meminta keterangan Elma Theana, yang pernah tinggal di padepokan Gatot di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, selama sembilan tahun sebelum memutuskan keluar dari tempat itu pada 2011.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: