Jakarta (ANTARA News) - Ketua Departemen Keuangan dan Perbankan DPP PKS, Ecky Awal Mucharom, menyatakan, pemerintah seharusnya dapat menargetkan tingkat inflasi yang lebih rendah atau berada di bawah 4 persen dari yang selama ini ditargetkan pemerintah.

"Hal itu (inflasi yang lebih rendah) diharapkan dapat membentuk eskpektasi masyarakat ke depan secara lebih baik," kata Ecky Awal Mucharom dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Ecky, mencapai inflasi yang stabil dan relatif rendah akan berdampak pada daya beli masyarakat, serta mendukung iklim usaha dan investasi yang ada di Tanah Air.

Dalam kaitannya dengan memperbaiki daya beli masyarakat, lanjutnya, maka pemerintah harus mampu menekan inflasi pangan lebih rendah.

Selain itu, pemerintah harus menjamin ketersediaan pasokan bahan makanan terutama pada hari-hari besar nasional, sehingga tidak terjadi lonjakan harga signifikan.

Ia mengemukakan agar pemerintah harus mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki distribusi barang dan jasa, serta konektivitas nasional sehingga inflasi dapat ditekan lebih rendah.

Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo menekankan penguatan konektivitas dalam mengendalikan laju inflasi 2017 yang diperkirakan berada pada kisaran 4,0 persen.

"Penguatan konektivitas nasional diproyeksikan mampu menciptakan efisiensi sistem logistik nasional sehingga hal ini dapat mendukung terciptanya stabilitas harga komoditas," kata Jokowi, dalam pidato penyampaian RAPBN 2017 dan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8).

Jokowi mengatakan, salah satu upaya untuk mendukung terciptanya konektivitas yaitu dengan pembangunan infrastruktur yang pembiayaannya berasal dari alokasi penerimaan negara bukan pajak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, inflasi harus terus dijaga agar tidak terlampaui tinggi sehingga bisa berada pada kisaran empat persen pada akhir tahun.

"Pemerintah bertekad betul supaya inflasi jangan tinggi.Kami ingin supaya inflasi itu setinggi-tingginya empat persen, kalau bisa di bawah itu," kata Nasution, di Jakarta, Kamis (1/9).