Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk mengklaim masih meyakini penyaluran kredit dapat tumbuh hingga 11 persen (year on year/yoy) pada tahun ini.
"Secara tahun berjalan (hingga Agustus 2016) kami masih stabil dan sesuai rencana," kata petinggi BRI, Asmawi, usai meresmikan Sentra Layanan Prioritas BRI di kawasan kantor cabang Gatot Subroto, Jakarta, Rabu.
Asmawi mengakui pada Juli 2016, kredit perbankan secara industri memang kembali melambat. Bank Indonesia mencatat kredit perbankan pada Juli 2016 tumbuh melambat sebesar 7,7 persen (yoy) dibanding Juni yang sebesar 8,2 persen (yoy).
Namun, kata Asmawi, penyaluran kredit BRI hingga Juli 2016 masih lancar, terutama untuk segmen andalan perseroan di mikro dan ritel.
"Kalau mikro dan ritel kami bisa selalu double digit, lebih dari 17 persen hingga akhir tahun," kata dia.
Jika di akhir tahun, kredit perseroan melambat, Asmawi menjelaskan, kemungkinan karena perseroan tengah mempertajam kualitas kredit.
Dia mengatakan bank pemerintah tersebut sedang giat-giatnya melakukan restrukturisasi kredit, sesuai dengan dorongan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami sedang lakukan program penanganan khusus dalam arti kita manfaatkan kebijakan regulator seperti restrukturisasi," imbuhnya.
Dia mengatakan, kondisi ekonomi domestik di sisa tahun akan sangat mempengaruhi proses perbaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL).
"NPL itu terjadi bukan hanya karena nasabah ogah bayar, tapi kondisi ekonomi yang melambat. Sehingga kita lakukan upaya bersama. Artinya, kami tidak ingin nasabah senang, kami ikut senang. Tapi ketika nasabah masalah, kami tetap ingin senang," ujarnya.
BRI ingin memangkas NPL menjadi di bawah 2 persen, dari level semester I 2016 yang sebesar 2,3 persen secara gross.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad, mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kinerja penyaluran kredit perbankan hingga akhir September 2016 ini.
Merujuk data hingga saat ini, dia masih yakin kredit perbankan masih dapat tumbuh sekitar 11 persen hingga akhir tahun.
Sementara BI baru saja merevisi proyeksinya untuk pertumbuhan kredit perbankan mejadi 7-9 persen (yoy) untuk 2016 dari 11-13 persen (yoy).
BRI masih yakin kredit tumbuh 11 persen
7 September 2016 14:52 WIB
Asmawi Syam (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: