Tampa, Florida (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengkritik lawannya dari Partai Republik Donald Trump setelah yang satu ini mengomentari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, dengan menyebut Trump tidak tahu batas.

"Anda tak bisa mengomentari aksi-aksi Fed manakala Anda tengah mencalonkan menjadi presiden atau Anda sudah presiden," kata Clinton kepada wartawan di dalam pesawat kekampanyeannya. "Ucapan memiliki konsekuensi. Ucapan menggerakkan pasas. Ucapan bisa disalahtafsirkan."

Trump, yang sebelumnya menuduh bank sentral AS mempertahankan suku bunga rendah demi membantu Presiden Barack Obama yang berasal dari Partai Demokrat. Menurut Trump, suku bunga The Fed mestinya naik.

"Mereka mempertahankan suku bunga rendah sehingga segalanya tidak turun," kata Trump menanggapi pertanyaan seorang reporter menyangkut kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga September ini. "Kita memiliki perekonomian yang palsu sekali."

Clinton pun terus mengkritik pengusaha properti New York itu dalam berbagai kesempatan.

"Dia tidak boleh membesar-besarkan atau mengecilkan ekonomi, dan dia tidak boleh membawa-bawa The Fed dalam daftar panjang lembaga dan orang yang dia fitnah dan serang," kata Hillary seperti dikutip Reuters.