Vientiane (ANTARA News) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan bertolak ke Jakarta pada 8 September 2016, setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Vientiane, Laos.

"Presiden Duterte akan terbang ke Jakarta untuk kunjungan kerja pada 8 September, tinggal satu malam, dan keesokan harinya akan bertemu dengan Presiden Widodo (Joko Widodo), dan setelah itu kembali ke Manila," kata Juru Bicara Kepresidenan Filipina Ernesto Abella di National Convention Center (NCC), Vientiane, Laos, Selasa.

Terkait isu-isu yang akan dibicarakan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi, Abella mengatakan pihak Filipina dan Indonesia masih mendiskusikannya.

"Tapi, yang pasti isu terkait keamanan laut akan dibahas oleh Presiden Duterte dan Presiden Widodo, terlebih karena sudah ada pembahasan yang dilakukan oleh kedua menteri pertahanan (Filipina dan Indonesia)," kata dia.

Pembahasan kedua menteri pertahanan RI dan Filipina dilakukan dalam pembicaraan pemberlakuan Jalur Koridor Laut (sea lane corridor) antara Indonesia dan Filipina untuk menjaga perairan laut kedua negara.

"Hampir dapat dipastikan kedua presiden akan membicarakan hal itu karena sea lane corridor ini untuk memberantas grup teroris Abu Sayyaf," kata Abella.

Presiden Jokowi dan Presiden Duterte, beserta para pemimpin ASEAN lainnya saat ini berkumpul di NCC Vientiane untuk menghadiri KTT ASEAN pada 6-8 September 2016.

Hingga pukul 16.30 waktu setempat, para pemimpin ASEAN masih melakukan rapat pleno tertutup di NCC dengan agenda utama pembahasan sejauh mana pelaksanaan tugas masing-masing negara anggota untuk bersinergi dalam mewujudkan Komunitas ASEAN 2025.