Menag sapa petugas dan jemaah haji di Terminal Jamarat
6 September 2016 03:55 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Haji beserta rombongan melakukan umroh wajib di Masjidil Haram, Mekkah, Senin dini hari, (5/9/2016). (ANTARA/Gusti NC Aryani)
Mekkah (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Senin malam waktu Arab Saudi, meninjau layanan bus shalawat di terminal Jamarat, Mekkah, dan menyapa para petugas serta jemaah haji yang malam itu masih menggunakan fasilitas bus.
Baru tiba di Mekkah Senin dini hari, Lukman menyapa para petugas tim transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang tengah bertugas memandu jemaah menuju Masjidil Haram.
Dua orang petugas dari Jawa Timur yang sedang bertugas menjelaskan kepada Menag tentang sistem kerja mereka yang terbagi dalam shift.
Para petugas itu bertugas dalam dua pembagian jam kerja selama 24 jam, yaitu pukul 09.00-21.00 waktu Arab Saudi dan sebaliknya.
"Lumayan juga, kalau panas bagaimana?" tanya Lukman yang disambut senyum para petugas.
Kehadiran Lukman diketahui oleh jemaah yang akan memanfaatkan layanan bus. Mereka kemudian berebut berfoto bersama dan berjabat tangan dengan Lukman.
Lukman mengimbau jemaah untuk beribadah di sekitar pemondokan yang tidak memerlukan saran angkutan saat bus shalawat sedang dalam jeda, mengingat jelang puncak haji lalu lintas di Mekkah telah padat, termasuk lalu lintas ke Masjidil Haram.
Ia juga meminta jemaah menghemat tenaga karena puncak haji adalah wukuf di Arafah.
"Tidak perlu memaksakan diri, kita bisa istirahat di kamar hotel masing-masing sampai kita wukuf di Arafah. Setelah dari Arafah, kemudian dua atau tiga hari di Mina itu sangat menyita tenaga kita, jadi perlu stamina atau fisik yang kuat," katanya.
Bus shalawat memfasilitasi jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Operasi bus itu akan berakhir pada 7 September dan baru dimulai kembali pada 15 September karena Pemerintah Arab Saudi akan menarik seluruh bus untuk persiapan Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Pihak berwenang di Mekkah mengoperasikan 314 bus shalawat di 10 rute selama 24 jam untuk mempermudah pergerakan 155.200 calon haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram, Mekkah, dan sebaliknya, guna melakukan shalat atau umrah wajib.
Bus-bus itu akan berhenti di 39 halte, satu terminal transit dan tiga terminal tujuan. Untuk kelancaran operasi, 131 petugas transportasi akan bertugas di setiap halte dan terminal.
Pada 10 September, jemaah haji akan mulai dipindahkan ke Arafah untuk mulai mengikuti puncak ibadah haji, yang diawali dengan wukuf atau berhenti di Padang Arafah.
Baru tiba di Mekkah Senin dini hari, Lukman menyapa para petugas tim transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang tengah bertugas memandu jemaah menuju Masjidil Haram.
Dua orang petugas dari Jawa Timur yang sedang bertugas menjelaskan kepada Menag tentang sistem kerja mereka yang terbagi dalam shift.
Para petugas itu bertugas dalam dua pembagian jam kerja selama 24 jam, yaitu pukul 09.00-21.00 waktu Arab Saudi dan sebaliknya.
"Lumayan juga, kalau panas bagaimana?" tanya Lukman yang disambut senyum para petugas.
Kehadiran Lukman diketahui oleh jemaah yang akan memanfaatkan layanan bus. Mereka kemudian berebut berfoto bersama dan berjabat tangan dengan Lukman.
Lukman mengimbau jemaah untuk beribadah di sekitar pemondokan yang tidak memerlukan saran angkutan saat bus shalawat sedang dalam jeda, mengingat jelang puncak haji lalu lintas di Mekkah telah padat, termasuk lalu lintas ke Masjidil Haram.
Ia juga meminta jemaah menghemat tenaga karena puncak haji adalah wukuf di Arafah.
"Tidak perlu memaksakan diri, kita bisa istirahat di kamar hotel masing-masing sampai kita wukuf di Arafah. Setelah dari Arafah, kemudian dua atau tiga hari di Mina itu sangat menyita tenaga kita, jadi perlu stamina atau fisik yang kuat," katanya.
Bus shalawat memfasilitasi jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Operasi bus itu akan berakhir pada 7 September dan baru dimulai kembali pada 15 September karena Pemerintah Arab Saudi akan menarik seluruh bus untuk persiapan Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Pihak berwenang di Mekkah mengoperasikan 314 bus shalawat di 10 rute selama 24 jam untuk mempermudah pergerakan 155.200 calon haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram, Mekkah, dan sebaliknya, guna melakukan shalat atau umrah wajib.
Bus-bus itu akan berhenti di 39 halte, satu terminal transit dan tiga terminal tujuan. Untuk kelancaran operasi, 131 petugas transportasi akan bertugas di setiap halte dan terminal.
Pada 10 September, jemaah haji akan mulai dipindahkan ke Arafah untuk mulai mengikuti puncak ibadah haji, yang diawali dengan wukuf atau berhenti di Padang Arafah.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: