Hangzhou (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat isu penanganan terorisme dan pengunsian dalam KTT G20 yang diselenggarakan di Hangzhou, Tiongkok, Senin.
"Penanganan terhadap terorisme membutuhkan kemampuan untuk menemukan akar permasalahan," kata Presiden saat berbicara dalam sesi terakhir (kelima) KTT G20 2016 yang membahas tentang isu-isu lain yang turut mempengaruhi ekonomi dunia.
Presiden menyuarakan pendekatan dalam menangani terorisme karena sebagai salah satu faktor penentu ekonomi dunia dan serangan teror yang terjadi di berbagai belahan dunia tak dapat dibiarkan begitu saja.
"Belakangan ini saya terus mengamati peningkatan serangan teror yang terjadi di negara anggota G20, Prancis, Turki, dan Indonesia. Ini tidak bisa dibiarkan," tegas Presiden.
Di hadapan sejumlah pemimpin negara, Presiden Joko Widodo mempertanyakan apakah penggunaan kekuatan militer cukup ampuh dalam memerangi terorisme.
Menurut Presiden, cara terbaik untuk menangani terorisme ialah dengan mengedepankan apa yang disebutnya sebagai "smart approach".
"Menyeimbangkan baik soft power dan pendekatan hard power," jelas Presiden.
Presiden menerangkan bahwa penanganan terhadap terorisme membutuhkan kemampuan untuk menemukan akar permasalahan tersebut.
Jokowi menyebut setidaknya ada tiga kesenjangan sebagai latar belakang sebuah aksi terorisme, yaitu kemiskinan, ketimpangan dan marginalisasi.
Namun demikian, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa penyebaran teror dan ekstremisme dewasa ini sangatlah mengkhawatirkan, maka Indonesia mengajak kerja sama dunia internasional guna menangani kasus-kasus tersebut.
Presiden mengatakan pertukaran informasi intelijen dan menghapuskan sumber pendanaan terorisme merupakan hal yang butuh koordinasi semua belah pihak.
"Saya ingin menekankan bahwa terorisme tidak ada korelasinya sama sekali dengan agama manapun," tekan Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut mengangkat isu lainnya yang kini dihadapi dunia internasional, yakni arus pengungsian.
Terhadap isu tersebut, Presiden Joko Widodo mendorong negara-negara G20 untuk turun tangan dalam penyediaan bantuan kemanusiaan.
"Pada saat yang sama, kita juga harus merenungkan penyebab dari banyak konflik yang mengakibatkan pengungsian massal. Dalam konteks ini, menyelesaikan akar permasalahan adalah yang paling utama," tegasnya.
Presiden angkat isu terorisme-pengungsian di G20
5 September 2016 18:56 WIB
Temu masyarakat dengan Presiden Jokowi di Shanghai Mart, Shanghai, 3 September 2016. (Kementerian Sekretaris Negara/Sekretaris Presiden)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: