Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, mengungkapkan realisasi penerbitan surat berharga negara (SBN) bruto hingga akhir Agustus 2016 mencapai Rp533,8 triliun.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, Robert mengatakan realisasi tersebut mencapai 87,31 persen dari target bruto SBN sebesar Rp611,38 triliun dalam APBN-P 2016.

"Strateginya tidak boleh kaku karena kondisi keuangan selalu berubah. Kementerian Keuangan mendukung pula SBN syariah karena perannya cukup penting di keseluruhan industri syariah," ucap Robert.

Dari realisasi Rp533,8 triliun, tercatat sejumlah Rp157,4 triliun merupakan surat berharga syariah negara (SBSN).

"Syariah Rp157,4 triliun dibanding realisasi Rp533,8 triliun sekitar 29 persen," kata Robert.

Hingga akhir Agustus 2016, SBSN tersebut terdiri atas Rp124 triliun domestik dan Rp33,4 triliun valuta asing (valas).

Sementara itu, untuk realisasi penerbitan SBN secara netto sampai akhir Agustus 2016 mencapai Rp355,9 triliun, atau 97,56 persen dari target netto.

"Target netto SBN dalam APBN-P 2016 dicantumkan Rp364,8 triliun, realisasi multiproduk mencapai 97,56 persen," ujar Robert.