Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Indonesia bidang politik dan keamanan yang dipimpin oleh Menko Polhukam Wiranto akan membahas penanganan terorisme dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-28 dan ke-29 di Laos pada 6-7 September 2016.

Topik penanggulangan terorisme yang akan disampaikan Menko Polhukam merupakan laporan atas hasil Pertemuan Internasional Kontra-Terorisme (IMCT) dan KTT Pencegahan Pendanaan Terorisme (CTF Summit) yang diselenggarakan di Bali, Agustus lalu.

"Sebagai ketua delegasi untuk political security saya akan menyampaikan hasil kita mengadakan pertemuan untuk membicarakan (penanggulangan) terorisme dan dari sisi financing (pembiayaan) juga akan menjadi topik yang akan dibicarakan dalam KTT ASEAN," ujar Wiranto saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.

Menurut dia, Indonesia berperan penting dalam kerja sama keamanan di ASEAN mengingat terorisme kini telah menjadi musuh seluruh negara.

Sebagai upaya pencegahan terorisme, Indonesia mengedepankan pengawasan yang lebih ketat terhadap batas negara yang diperkirakan digunakan sebagai lalu lintas para teroris.

Dalam pembukaan IMCT, Wiranto mengajak negara lain tidak kaku dalam menghadapi terorisme terkait dengan batas formal antarnegara.

"Maka itu kemudian dikupas bagaimana menghilangkan sekat batas formal negara untuk sama-sama menanggulagi terorisme yang tidak mengenal batas negara," kata dia.

Selain menyangkut batas negara, Wiranto juga menekankan perlunya kerja sama internasional dalam peningkatan peran intelijen sehingga setiap negara bisa bertukar informasi tentang terorisme. Kewaspadaan terkait penggunaan media siber yang dilakukan para teroris dan kelompok ekstrimis untuk melakukan propaganda juga perlu diantisipasi.

"Intelijen merupakan sumber informasi akurat tentang kegiatan terorisme internasional yang ada kaitannya dengan terorisme regional dan lokal. Peningkatan intelijen setiap negara bisa melalui tukar menukar informasi lebih ketat dan intensif," ucapnya.

Rencananya, KTT ASEAN ke-28 dan ke-29 itu juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo yang akan menyampaikan pentingnya perdamaian dan stabilitas kawasan.