Tim SAR temukan penambang pasir tertimbun longsor
5 September 2016 15:43 WIB
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah, Alun (50), yang tertimbun longsor di lokasi pertambangan pasir Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/9/2016). (ANTARA FOTO/Budiyanto)
Sukabumi (ANTARA News) - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad seorang penambang pasir Alun (50) yang tertimbun longsor saat tengah menambang pasir di Kampung Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Jasad korban ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB yang tidak jauh dari lokasi saat tubuh korban tertimbu longsor di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajrie kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, jasad korban yang sudah tertimbun sejak Jumat, (2/9) ditemukan oleh tim SAR dari Polres Sukabumi Kota, Basarnas Pos Sukabumi, PMI Kabupaten Sukabumi dan relawan.
Jasadnya langsung dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi musibah dan diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ditemukan, jasad korban sudah mulai membengkak, tapi masih tetap utuh hanya ada beberapa bekas luka di bagian wajah serta anggota tubuh lainnya.
Dengan ditemukannya jasad korban, maka operasi kemanusiaan ini ditutup dan tim pun sudah kembali ke pos nya masing-masing. Namun, pihak kepolisian masih melarang warga untuk melakukan aktivitas tambang pasir khawatir terjadi longsor susulan.
"Pencarian jasad korban memang cukup sulit karena tebalnya tanah yang bercampur pasir serta batu yang menimbun jasad almarhum. Bahkan, dua unit alat berat pun dikerahkan. Selain itu, pencarian juga dibayang-bayangin longsor susulan, karena selama pencarian hampir sepanjang hari turun hujan," tambah Okih.
Sebelumnya, pada Jumat, (2/9) sebanyak lima penambang pasir di lokasi pertambangan milik PT Hasta Pasir, tertimbun longsor. Akibat musibah tersebut empat warga selamat namun mengalami luka-luka dan seorang meninggal dunia yang jasadnya baru ditemukan pada hari ini.
"Jasad korban ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB yang tidak jauh dari lokasi saat tubuh korban tertimbu longsor di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajrie kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, jasad korban yang sudah tertimbun sejak Jumat, (2/9) ditemukan oleh tim SAR dari Polres Sukabumi Kota, Basarnas Pos Sukabumi, PMI Kabupaten Sukabumi dan relawan.
Jasadnya langsung dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi musibah dan diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ditemukan, jasad korban sudah mulai membengkak, tapi masih tetap utuh hanya ada beberapa bekas luka di bagian wajah serta anggota tubuh lainnya.
Dengan ditemukannya jasad korban, maka operasi kemanusiaan ini ditutup dan tim pun sudah kembali ke pos nya masing-masing. Namun, pihak kepolisian masih melarang warga untuk melakukan aktivitas tambang pasir khawatir terjadi longsor susulan.
"Pencarian jasad korban memang cukup sulit karena tebalnya tanah yang bercampur pasir serta batu yang menimbun jasad almarhum. Bahkan, dua unit alat berat pun dikerahkan. Selain itu, pencarian juga dibayang-bayangin longsor susulan, karena selama pencarian hampir sepanjang hari turun hujan," tambah Okih.
Sebelumnya, pada Jumat, (2/9) sebanyak lima penambang pasir di lokasi pertambangan milik PT Hasta Pasir, tertimbun longsor. Akibat musibah tersebut empat warga selamat namun mengalami luka-luka dan seorang meninggal dunia yang jasadnya baru ditemukan pada hari ini.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: