IBM Linux Challenge dukung Jakarta Smart City
4 September 2016 00:43 WIB
Petugas beraktivitas di ruangan Jakarta Smart City di Balaikota, Jakarta, yang mempermudah kinerja aparat Pemprov DKI Jakarta agar cepat merespons keluhan dari warga, misalnya kemacetan, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, ataupun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - IBM Linux Challenge 2016 yang mendukung kegiatan Jakarta Smart City yang sangat bermanfaat bagi peningkatan pelayan publik di Jakarta melalui aplikasi komputer dan telepon seluler (ponsel) menggelar kompetisi informasi teknologi.
Setelah sukses menggelar kompetisi di tahun 2015, maka tahun ini IBM kembali menggelar IBM Linux Challenge 2016 yang diresmikan oleh Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji, Sabtu (3/9).
Setiaji menyatakan mendukung kompetisi itu karena akan melahirkan generasi muda yang dapat menciptakan sistem teknologi informasi yang dapat mendukung pelayanan Jakarta Smart City.
"Saya memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah berani mengikuti kompetisi ini dan berharap dapat kompetisi ini akan melahirkan para developer teknologi informasi terbaik untuk mendukung Smart City," katanyai.
Sementara itu, Country Manager Hardware IBM Indonesia, Al Novam Basukiwijaya, mengatakan bahwa ajang kompetisi tersebut bertujuan mengembangkan keterampilan para developer teknologi informasi dalam membuat aplikasi lokal menggunakan platform berbasis linux sistem pengendali operasi komputer secara terbuka (open source).
"Proposal yang masuk ada sebanyak 53 proposal dalam waktu empat bulan untuk dua kategori peserta, yaitu mahasiswa dan profesional," katanya.
Dari 53 proposal yang masuk, tim juri yang terdiri dari pihak IBM Indonesia, praktisi dan tokoh open source Budi Rahardja serta perwakilan Jakarta Smart City mengundang 18 proposal terpilih untuk mempresentasikan ide masing-masing, ujarnya.
"Kemudian dari 18 proposal tersebut, tim juri memilih dua pemenang dari kategori mahasiswa dan dua pemenang dari kategori profesional," kata Novam.
Dua pemenang dari kategori mahasiswa, juara pertama diraih dari mahasiswa ITB dengan aplikasi bernama Lumen dan pemenang kedua dengan aplikasi bernama Sinar Indonesia Jaya.
"Lumen terpilih sebagai pemenang pertama karena mengedepankan robot bantuan informasi otomatis berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan layanan informasi dan menjawab pertanyaan. Aplikasi ini rencananya akan diterapkan sebagai bagian dari Jakarta Smart City," ujarnya.
Untuk kategori profesional, pemenang pertama diraih IT Corp dan pemenang kedua Indjuri. IT Corp terpilih sebagai pemenang pertama atas aplikasi yang memfasilitasi masyarakat modern dalam mengakses layanan kesehatan dengan cepat, tepat dan mantap.
"Kami sangat berharap aplikasinyang tercipta dapat mendukung konsep Jakarta Smart City dan bermanfaaat bagi masyarakat luas di Jakarta," demikian Novam.
Setelah sukses menggelar kompetisi di tahun 2015, maka tahun ini IBM kembali menggelar IBM Linux Challenge 2016 yang diresmikan oleh Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji, Sabtu (3/9).
Setiaji menyatakan mendukung kompetisi itu karena akan melahirkan generasi muda yang dapat menciptakan sistem teknologi informasi yang dapat mendukung pelayanan Jakarta Smart City.
"Saya memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah berani mengikuti kompetisi ini dan berharap dapat kompetisi ini akan melahirkan para developer teknologi informasi terbaik untuk mendukung Smart City," katanyai.
Sementara itu, Country Manager Hardware IBM Indonesia, Al Novam Basukiwijaya, mengatakan bahwa ajang kompetisi tersebut bertujuan mengembangkan keterampilan para developer teknologi informasi dalam membuat aplikasi lokal menggunakan platform berbasis linux sistem pengendali operasi komputer secara terbuka (open source).
"Proposal yang masuk ada sebanyak 53 proposal dalam waktu empat bulan untuk dua kategori peserta, yaitu mahasiswa dan profesional," katanya.
Dari 53 proposal yang masuk, tim juri yang terdiri dari pihak IBM Indonesia, praktisi dan tokoh open source Budi Rahardja serta perwakilan Jakarta Smart City mengundang 18 proposal terpilih untuk mempresentasikan ide masing-masing, ujarnya.
"Kemudian dari 18 proposal tersebut, tim juri memilih dua pemenang dari kategori mahasiswa dan dua pemenang dari kategori profesional," kata Novam.
Dua pemenang dari kategori mahasiswa, juara pertama diraih dari mahasiswa ITB dengan aplikasi bernama Lumen dan pemenang kedua dengan aplikasi bernama Sinar Indonesia Jaya.
"Lumen terpilih sebagai pemenang pertama karena mengedepankan robot bantuan informasi otomatis berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan layanan informasi dan menjawab pertanyaan. Aplikasi ini rencananya akan diterapkan sebagai bagian dari Jakarta Smart City," ujarnya.
Untuk kategori profesional, pemenang pertama diraih IT Corp dan pemenang kedua Indjuri. IT Corp terpilih sebagai pemenang pertama atas aplikasi yang memfasilitasi masyarakat modern dalam mengakses layanan kesehatan dengan cepat, tepat dan mantap.
"Kami sangat berharap aplikasinyang tercipta dapat mendukung konsep Jakarta Smart City dan bermanfaaat bagi masyarakat luas di Jakarta," demikian Novam.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: