Jakarta (ANTARA News) - Dukungan terhadap penguatan DPD RI secara kelembagaan terus meluas dari para tokoh, antara lain dari pangamat politik Yudi Latif. Dia mengakui legitimasi yuridis DPD RI saat ini dinilai kurang, sehingga peran ke masyarakat harus tingkatkan.
"DPD RI seperti tidak ada basis dukungan. Bagaimana agar DPD ada basis dukungan publik harus mempunyai akar di Ormas. DPR basisnya parpol. Maka itu DPD harus membuka diri selain anggotanya diwakili daerah maka wakil golongan juga masuk," kata Yudi Latief dalam diskusi dan tukar pendapat dengan sejumlah anggota DPD RI yang tergabung dalam Gerakan Nasional (Gernas) Penguatan DPD RI di Jakarta, belum lama ini.
Diskusi dihadiri Koordinator Gernas Penguatan DPD RI Muh. Asri Anas (DPD RI dari Sulbar) serta sejumlah anggota DPD RI seperti Anggota DPD RI dari Sumut Prof. Dr. Darmayanti Lubis, Nurmawati D. Bantilan (DPD RI Sulteng), Syafrudin Atasoge (DPD RI dari NTT), Ahmad Kanedi (DPD RI dari Bengkulu), Eni Sumarni (DPD RI dari Jawa Barat), Novita Anakota (DPD RI dari Maluku), Denty Eka Widi Pratiwi (DPD RI dari Jateng), Anna Latuconsina (DPD RI Maluku) dan Aji Muhammad Mirza Wardana (DPD RI dari Kaltim) serta para staf ahli DPD RI.
Dalam siaran pers Gernas Penguatan DPD di Jakarta, Kamis, Yudi Latif menyatakan dukungan gagasan Gernas Penguatan DPD RI untuk meminta dukungan kepada semua stake holders dan membuat rembuk nasional penguatan DPD RI. Dia juga akan membantu melakukan konsolidasi kepada "civil society" dan berharap DPD RI membuka diri adanya Utusan Golongan dalam kamar DPD RI.
Dimana nantinya DPD RI dan Utusan Golongan melalui mekanisme pemilihan berbeda.
Jika DPD RI dipilih langsung rakyat di Pemilu maka Utusan Golongan dipilih melalui konvensi golongan atau komunitas bersangkutan. Seperti Utusan Golongan dari kalangan buruh dipilih melalui konvensi serikat buruh.
"Misalnya (komunitas) perempuan yang kuota pemilihan langsung sulit tercapai maka lewat Utusan Golongan kuota perempuan bisa tercapai. Kekisruhan Utusan Golongan di Orde Baru terjadi karena seenaknya diangkat presiden. Kini lewat konvensi ormas saya kira bagus," kata Yudi.
Menurut Yudi, jika Ormas terwakili melalui utusan golongan di parlemen maka aspirasi kelompoknya langsung bisa disuarakan. "Kalau aspirasi tidak didenger di DPR maka mereka ada basis kekuatan tawar karena wakil mereka ada," kata Yudi.
Sementara itu, Prof Dr Darmayanti Lubis mengakui dukungan penguatan kewenangan DPD RI semakin banyak. "Di daerah banyak ormas memberikan dukungan termasuk Muhammadiyah yang juga menginginkan adanya Utusan Golongan," katanya.
Dikatakannya semangat penguatan DPD RI dengan penambahan keanggotaan dari Utusan Golongan harus direspon positif karena memberikan kesempatan bagi kaum marjinal yang selama ini sulit untuk menjadi anggota Dewan. "Namanya nanti apa terserah. Apakah DPD RI dan Utusan Golongan atau apa. Yang penting penguatan kelembangan DPD RI dulu," uajr Darmayanti.
DPD diharapkan buka diri punya utusan golongan
1 September 2016 20:04 WIB
Pengamat politik Yudi Latif (berdiri). (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki) ()
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: