Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan izin impor gula mentah (raw sugar) sebanyak 260.000 ton yang diberikan kepada Perum Bulog dalam upaya melakukan stabilisasi harga gula pasir di dalam negeri.

"Sudah diberikan 260.000 ton minggu ini untuk Bulog," kata Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono, saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Veri mengatakan, izin impor gula mentah yang diberikan untuk perum Bulog tersebut nantinya akan diproses menjadi gula kristal putih dan diharapkan mampu menstabilkan harga gula pasir di tingkat konsumen.

Sebelumnya pemerintah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perkebunan Nusantara IX, X, XI dan XII untuk mengimpor gula mentah sebanyak 381.000 ton. Namun, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa kapasitas giling dari perusahaan itu hanya mampu 114.000 ton.

Sehingga, dalam perkembangannya, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor gula mentah.

Data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, pada Rabu, menunjukkan harga gula pasir di tingkat nasional masih berada pada angka Rp15.000 per kilogram.

Sementara pemerintah menyatakan, harga wajar untuk komoditas tersebut di kisaran Rp12.500 per kilogram. Kenaikan harga gula pasir tersebut sempat berada pada titik tertinggi mencapai Rp17.000 per kilogram setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.