Dirjen haji harap jamaah nyaman dengan bus "upgrade"
31 Agustus 2016 03:40 WIB
Bus Jemputan Jamaah Haji Bus jemputan jamaah siap mengantar calon Jamaah haji dari bandara Madinah ke pemondokan di sekitar Masjid Nabawi daerah Markaziah, waktu tempuh ke pemondokan sekitar 30-45 menit. (kemenag.go.id) ()
Mekkah (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil berharap jamaah merasa lebih nyaman dalam menunaikan ibadah haji dengan menggunakan layanan bus rute Jeddah-Mekkah yang telah ditingkatkan kualitasnya ("upgrade").
Hal itu disampaikan Abdul Djamil di pemondokan 620 Sektor Enam Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, Selasa, saat menyambut jamaah asal Malang yang tergabung dalam kelompok terbang 51 embarkasi Surabaya atau SUB-51.
"Ini usaha kita untuk terus meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia khususnya terhadap layanan transportasi," ujarnya.
Bus upgrade ini dilengkapi dengan AC yang dingin dan tempat bagasi yang lebih luas dibanding bus-bus yang tidak di-upgrade, tambahnya. Sistem pendingin yang lebih baik akan membantu jamaah untuk merasa lebih nyaman saat menempuh perjalanan lebih kurang enam jam dari Madinah dalam cuaca yang panas.
Fasilitas bus upgrade ini diapresiasi oleh para jamaah asal Malang yang baru tiba di pemondokan di kawasan Syisyah Mekkah. Mustofa (53) misalnya, mengaku merasa nyaman dalam perjalanan dari Jeddah ke Mekkah.
"Alhamdulillah, busnya nyaman, tidak terlalu kencang. Ada dua jamaah yang tadi mabuk (perjalanan) tapi sudah teratasi. Busnya baik. AC nya juga jalan, jadi adem," katanya.
Jamaah yang lain, Siska (28), memberikan pernyataan senada. Ia merasa nyaman sepanjang perjalanan. "Perjalanan Alhamdulillah lancar. Dari Jeddah sekitar jam 11an waktu Indonesia," ujarnya.
Kedatangan jemaah haji ke Mekkah dari Jeddah akan berlangsung sampai 5 September. Tercatat ada 84 kloter yang akan dilayani dengan bus upgrade tersebut, dengan jumlah jamaah sekitar 34.300.
Sementara itu jamaah kloter 31 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-31) menjadi kloter pertama yang menggunakan bus upgrade rute Jeddah-Mekkah setelah pengajuannya disetujui oleh Menteri Haji Arab Saudi Ahmad bin Sholeh Banten.
JKG 31 tiba di Bandara King Abdul Aziz pada Selasa pukul 03.30 waktu Arab Saudi sebelum kemudian diberangkatkan ke Mekkah setelah semua jamaah mengambil miqat atau niat berihram.
Menurut Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Chalid, tertundanya upgrade atau peningkatan kualitas bus karena ada pergantian menteri di Arab Saudi.
"Waktu itu atas persetujuan naqabah, dibicarakan dengan kementerian haji yang lama. Kemudian pada bulan Ramadhan kemarin menteri haji yang lama diganti lalu kita minta surat lagi tentang persetujuan upgrade Jeddah-Mekkah. Menteri baru minta waktu untuk dipelajari," katanya. Naqabah adalah perusahaan yang mengurusi transportasi.
Lalu, tambah dia, dua hari jelang operasional Jeddah, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengirimkan surat pada Menteri Ahmad bin Sholeh Banten.
"Kemarin kita mendapat informasi dari menteri haji setuju upgrade," katanya.
Setelah mendapatkan kepastian tim transportasi PPIH menurut Subhan langsung menuju Jeddah untuk membereskan perizinannya sehingga Selasa (30/8) dini hari dapat segera beroperasi.
Hal itu disampaikan Abdul Djamil di pemondokan 620 Sektor Enam Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, Selasa, saat menyambut jamaah asal Malang yang tergabung dalam kelompok terbang 51 embarkasi Surabaya atau SUB-51.
"Ini usaha kita untuk terus meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia khususnya terhadap layanan transportasi," ujarnya.
Bus upgrade ini dilengkapi dengan AC yang dingin dan tempat bagasi yang lebih luas dibanding bus-bus yang tidak di-upgrade, tambahnya. Sistem pendingin yang lebih baik akan membantu jamaah untuk merasa lebih nyaman saat menempuh perjalanan lebih kurang enam jam dari Madinah dalam cuaca yang panas.
Fasilitas bus upgrade ini diapresiasi oleh para jamaah asal Malang yang baru tiba di pemondokan di kawasan Syisyah Mekkah. Mustofa (53) misalnya, mengaku merasa nyaman dalam perjalanan dari Jeddah ke Mekkah.
"Alhamdulillah, busnya nyaman, tidak terlalu kencang. Ada dua jamaah yang tadi mabuk (perjalanan) tapi sudah teratasi. Busnya baik. AC nya juga jalan, jadi adem," katanya.
Jamaah yang lain, Siska (28), memberikan pernyataan senada. Ia merasa nyaman sepanjang perjalanan. "Perjalanan Alhamdulillah lancar. Dari Jeddah sekitar jam 11an waktu Indonesia," ujarnya.
Kedatangan jemaah haji ke Mekkah dari Jeddah akan berlangsung sampai 5 September. Tercatat ada 84 kloter yang akan dilayani dengan bus upgrade tersebut, dengan jumlah jamaah sekitar 34.300.
Sementara itu jamaah kloter 31 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-31) menjadi kloter pertama yang menggunakan bus upgrade rute Jeddah-Mekkah setelah pengajuannya disetujui oleh Menteri Haji Arab Saudi Ahmad bin Sholeh Banten.
JKG 31 tiba di Bandara King Abdul Aziz pada Selasa pukul 03.30 waktu Arab Saudi sebelum kemudian diberangkatkan ke Mekkah setelah semua jamaah mengambil miqat atau niat berihram.
Menurut Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Chalid, tertundanya upgrade atau peningkatan kualitas bus karena ada pergantian menteri di Arab Saudi.
"Waktu itu atas persetujuan naqabah, dibicarakan dengan kementerian haji yang lama. Kemudian pada bulan Ramadhan kemarin menteri haji yang lama diganti lalu kita minta surat lagi tentang persetujuan upgrade Jeddah-Mekkah. Menteri baru minta waktu untuk dipelajari," katanya. Naqabah adalah perusahaan yang mengurusi transportasi.
Lalu, tambah dia, dua hari jelang operasional Jeddah, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengirimkan surat pada Menteri Ahmad bin Sholeh Banten.
"Kemarin kita mendapat informasi dari menteri haji setuju upgrade," katanya.
Setelah mendapatkan kepastian tim transportasi PPIH menurut Subhan langsung menuju Jeddah untuk membereskan perizinannya sehingga Selasa (30/8) dini hari dapat segera beroperasi.
Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: