Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus meningkatkan penerimaan negara dari pajak dengan memacu jajarannya di Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan kinerja.

Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/8) malam, mengatakan Ditjen Pajak tidak boleh bermalas-malasan kendati pemerintah telah memprediksi adanya "shortfall" atau kekurangan penerimaan pajak sebesar Rp219 triliun hingga akhir tahun.

"Tiap hari sekarang saya nyabetin mereka Pak. Saya mengetahui nama, nomor telepon setiap kanwil, dan target mereka per wilayah, dan janji mereka untuk bisa mencapai penerimaan," kata Sri Mulyani dihadapan anggota Badan Anggaran.

Sri Mulyani yang juga biasa dipanggil Ani tersebut menyatakan dirinya memonitor langsung penerimaan pajak negara setiap harinya.

"Kami akan terus dalam satu dua bulan ini melakukan update. Seberapa jauh dan seberapa pressure yang bisa kami lakukan pada Ditjen Pajak agar mereka melakukan perbaikan penerimaan," katanya.

Ia mengaku tidak malu bahwa pemerintah meminjam dana kepada daerah dengan menunda penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) karena memang sedang tidak memiliki dana.

"Saya tidak malu mengatakan itu karena saya tahu kredibilitas bendahara negara akan sangat memengaruhi dengan tidak berpura-pura kalau tidak punya uang," katanya.

Dia menjelaskan alasan pemerintah pusat "meminjam" uang kepada daerah karena penerimaan perpajakan yang kurang.

"Kami mohon maaf apabila hal itu tidak menimbulkan kenyamanan," kata dia.