Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau memperketat pemeriksaan kesehatan penumpang di pelabuhan laut internasional dan bandara untuk mengantisipasi penyebaran virus Zika.

"Antisipasi ini dilakukan karena di Singapura sudah terdeteksi virus Zika," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batam Ardiwinata di Batam, Senin.

Tindak pencegahan dianggap perlu dilakukan mengingat tingginya lalu lintas warga Batam, warga negara Singapura dan WN lainnya yang keluar-masuk Batam dari Singapura melalui lima pelabuhan internasional.

Antisipasi yang dilakukan antara lain mengaktifkan kembali thermo scanner, menempatkan petugas kesehatan dan melakukan sosialisasi melalui selebaran dan spanduk tentang bahaya virus Zika.

"Kami mengangtikfkan thermo scaner, jika terindikasi suhu badannya tinggi, akan direkomendasikan ke klinik di pelabuhan, dan kalau dinilai akut, maka dirujuk ke rumah sakit terdekat," jelas Ardi.

Dalam kesempatan itu, Ardi menegaskan hingga saat ini belum ada warga Batam yang terdeteksi terkena virus berbahaya itu.

Sementara itu, Singapura mengkonfirmasi 41 kasus terkait Zika, yang sebagian besar dalam kalangan pekerja asing bidang konstruksi.

Kementerian Kesehatan dan Lembaga Lingkungan Nasional (NEA) menyatakan seluruh penderita dinyatakan pulih, sedang tujuh orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Zika merupakan virus yang disebarkan oleh sejumlah nyamuk, terlacak di Brasil pada tahun lalu dan sejak saat itu menyebar ke penjuru Amerika. Virus itu memberikan resiko terhadap para wanita hamil karena dapat menyebabkan kecacatan saat lahir.

Virus itu telah dikaitkan dengan lebih dari 1.600 kasus mikrosepalus di Brasil, dimana bayi lahir dengan ukuran kepala yang kecil.

Pihak berwenang Singapura mengatakan bahwa mereka menguji 124 orang, terutama para pekerja konstruksi asing yang dipekerjakan di sejumlah lokasi. Lokasi itu diperintahkan untuk menghentikan pekerjaan dan asrama para pekerja diperiksa. Sebanyak 78 orang teruji negatif dan lima orang lainnya masih ditangguhkan. Sebanyak 34 orang pasien telah berhasil pulih.