Jakarta (ANTARA News) - Badan Perfilman Indonesia (BPI) berharap organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) dapat mengatasi persoalan internal menyusul penangkapan Ketua Umum Gatot Brajamusti karena narkoba.

"Mengenai bagaimana Parfi, saya percaya mereka punya AD/ART yang bisa menjadi solusi," kata Ketua BPI Kemala Atmojo saat dihubungi Antara News, Senin (28/8).

Ia yakin rekan-rekannya di organisasi tersebut tahu bagaimana mengatasi masalah internal mereka.

Terkait penangkapan Gatot, ia memilih untuk berpegang pada asas praduga tak bersalah.

"Sampai benar-benar terbukti bersalah. Jadi, kita lihat saja dulu perkembangannya dalam beberapa hari kedepan," kata dia.

Kemala membenarkan Gatot masih tercatat sebagai salah satu pengurus BPI namun sudah lama tidak aktif.

"Salah satu pengurus, tapi, sudah sejak awal jarang datang," kata Kemala.

Aktris Debbie Cynthia Dewi selaku pengurus Parfi menyatakan insiden penangkapan tersebut mencemarkan nama baik organisasi.

Polisi menangkap Gatot Brajamusti bersama Dewi Aminah terkait dugaan penyalahgunaan narkoba di Hotel Golden Tulip, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (28/8).

Gatot baru saja terpilih kedua kalinya sebagai Ketua Umum PARFI periode 2016 - 2021 dalam kongres di Mataram.

Dari Gatot, petugas menyita barang bukti berupa satu klip plastik yang diduga berisi shabu-shabu, satu alat hisap shabu-shabu (bong), satu pipet kaca, dua buah sedotan, satu korek gas untuk membakar bong, dua dompet berisi KTP dan uang, serta satu unit telepon seluler.

Polisi juga menyita satu klip plastik berisi shabu-shabu, satu bong, dua pipet kaca, empat sedotan, lima korek gas, satu dompet, satu strip obat dan dua kondom dari tangan Dewi Aminah.