Batam (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam mengingatkan seluruh jemaah calon haji untuk mengurangi aktivitas luar ruang mengingat cuaca ekstrem di Tanah Suci beberapa hari terakhir.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, suhu sudah mencapai 50 derajat Celcius. Cuaca juga ada badai," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Syahbudi di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Himbauan kepada jemaah sudah disampaikan melalui seluruh ketua Kelompok Terbang Embarkasi Batam yang mendampingi jemaah di Tanah Suci.

Selain membatasi aktifitas di luar ruangan, PPIH Embarkasi Batam juga mengingatkan jemaah untuk memperbanyak konsumsi air dan sayuran.

Dengan mengonsumsi banyak air dan sayuran diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh calon haji dari paparan cuaca buruk.

Sementara itu, Embarkasi Batam telah memberangkatkan seluruh jemaah calon haji dari Provinsi Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat dan Jambi.

Dari 20 kloter, 16 di antaranya sudah berada di Mekah untuk bersiap melaksanakan puncak ibadah haji.

Syahbudi menyatakan seluruh JCH di Tanah Suci relatif dalam kondisi sehat. Hanya seorang calon haji asal Kabupaten Bintan Kepulauan Riau yang tergabung dalam Kloter 1 yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

Sayang, ia belum bisa memastikan nama calhaj asal Bintan yang menderita sakit.

Demikian pula Kepala Bidang Dokumen PPIH Embarkasi Batam Alikek, yang menyatakan tidak menerima laporan nama jemaah yang sakit.

"Saya tidak terima datanya," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini tercatat lima calon haji Embarkasi Batam yang meninggal di Tanah Suci, yaitu Martina Sabri Hasan asal Indragiri Hilir Riau, Riau akibat cardiovasculer diseases dan Sarjono Bin Muhammad Amin (60) Indragiri Hilir Riau disebabkan cardiovasculer diseases.

Kemudian Muhammad Tahir Abdul Razak (68)asal Sanggau Kalbar disebabkan cardiovasculer diseases, Mohammad Nasir Bin Abdul Hamid (63) asal Bengkalis Riau disebabkan cardiovasculer diseases serta Wahono Wilk Bin Walijo Waliyo Kartodimejo (65) asal Pekanbaru Riau disebabkan malignant neoplasm.