Pemprov Maluku Utara siaga kebakaran hutan
28 Agustus 2016 21:09 WIB
Dokumentasi: Titik Api Karhutla Kalbar Lahan terbakar terlihat saat dilakukan pantauan udara melalui Heli Bell 412 milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (25/8/2016). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang) ()
Ternate (ANTARA News) - Pemerintah provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan siap siaga menghadapi kemungkinan kebakaran lahan dan hutan pada musim kemarau.
Wakil Gubernur M. Natsir Thaib di Ternate, Minggu mengatakan, sesuai petunjuk pemerintah pusat, maka Pemprov Malut harus siap siaga bencana alam dalam menghadapi kemarau yang sudah terjadi dalam sebulan terakhir.
"Jadi ada petunjuk dari pemerintah pusat, kita harus selalu siaga dalam menghadapi musim kemarau ini. Maluku Utara memang dalam kondisi aman, di Gunung Dukono di Tobelo, Halmahera Utara memang terpantau ada titik api, tetapi daerah lainnya dalam kondisi normal," katanya.
Sesuai perkiraan BMKG, maka pada tiga bulan ke depan Pemprov Malut akan meningkatkan koordinasi antara pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan aparat Polri/TNI di wilayah Malut.
"Kita dibantu sepenuhnya oleh Polda Malut dan TNI dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan yang bisa berakibat wilayah ini tertutup kabut asap," katanya.
Sementara itu, Kapolda Malut, Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika dihubungi secara terpisah mengatakan, Polda Malut beserta jajaran Polres siap dalam membantu Pemda dalam mengantisipasi bencana tersebut.
"Kami akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat soal tidak ada perluasan lahan dengan cara membakar, hal itu juga akan kami lakukan bersama TNI," kata Kapolda.
Pada kemarau tahun lalu, puluhan titik di Pulau Halmahera mengalami kebakaran sehingga Kota Ternate dan sekitarnya tertutup kabut dan mengganggu aktivitas penerbangan dari dan ke kota tersebut.
Wakil Gubernur M. Natsir Thaib di Ternate, Minggu mengatakan, sesuai petunjuk pemerintah pusat, maka Pemprov Malut harus siap siaga bencana alam dalam menghadapi kemarau yang sudah terjadi dalam sebulan terakhir.
"Jadi ada petunjuk dari pemerintah pusat, kita harus selalu siaga dalam menghadapi musim kemarau ini. Maluku Utara memang dalam kondisi aman, di Gunung Dukono di Tobelo, Halmahera Utara memang terpantau ada titik api, tetapi daerah lainnya dalam kondisi normal," katanya.
Sesuai perkiraan BMKG, maka pada tiga bulan ke depan Pemprov Malut akan meningkatkan koordinasi antara pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan aparat Polri/TNI di wilayah Malut.
"Kita dibantu sepenuhnya oleh Polda Malut dan TNI dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan yang bisa berakibat wilayah ini tertutup kabut asap," katanya.
Sementara itu, Kapolda Malut, Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika dihubungi secara terpisah mengatakan, Polda Malut beserta jajaran Polres siap dalam membantu Pemda dalam mengantisipasi bencana tersebut.
"Kami akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat soal tidak ada perluasan lahan dengan cara membakar, hal itu juga akan kami lakukan bersama TNI," kata Kapolda.
Pada kemarau tahun lalu, puluhan titik di Pulau Halmahera mengalami kebakaran sehingga Kota Ternate dan sekitarnya tertutup kabut dan mengganggu aktivitas penerbangan dari dan ke kota tersebut.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: