"Pacific Partnership 2016" dinilai ajang berbagi pengetahuan
28 Agustus 2016 20:36 WIB
Kapal Rumah Sakit AS Kapal Rumah Sakit Amerika Serikat (AS)/ United States Naval Ship (USNS) Mercy terlihat lego jangkar saat upacara pembukaan Latihan Bersama Pacific Partnership 2016 di Padang, Sumatera Barat, Senin (22/8/2016). Kapal yang akan terlibat latihan bersama di Padang itu memiliki panjang 984 kaki dan lebar 184 kaki yang mampu menampung 900 pasien. (ANTARA /Iggoy el Fitra)
Padang (ANTARA News) - Komandan untuk misi "Pacific Partnership 2016" dari Kapal USNS Mercy, Kapten Tom Williams, menyebutkan misi itu adalah ajang berbagi pengetahuan antara negara peserta dalam penanggulangan bencana.
"Kegiatan ini adalah ajang untuk berbagi penanggulangan bencana, salah satunya untuk bencana gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar)," katanya di Padang, Minggu,
Kegiatan ini, tambahnya, adalah ajang bagian medis untuk menambah pengetahuan dan saling berbagi informasi.
Ia juga menyebutkan kemitraan pasifik diperlukan untuk memperkuat hubungan antara negara mitra, dalam meningkatkan kerjasama multinasional.
"Kami berharap untuk membangun kerjasama yang kuat, dan melanjutkan hubungan dalam jangka panjang dengan rekan-rekan di Indonesia," jelasnya.
Selam operasi, lanjutnya, negara peserta akan bekerjasama dalam pelatihan merespon kebencanaan, pembangunan teknik sipil, seminar keamanan, materi pertukaran ahli dalam prosedur medis, dan lainnya.
Ia mengemukakan, pada misi "Pacific Partnership 2016" itu, adalah kali kelima kapal rumah sakit United State Naval Ship (USNS) Mercy (T-AH 19), mendatangi Indonesia.
Dari kunjungan kapal Mercy yang difasilitasi pihak TNI-AL, pada Minggu (28/8), diketahui kapal tersebut dapat menampung 1.000 pasien.
Kapal tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas medis seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), ICU, ruang operasi, ruangan x-ray, mesin CT Scan, dengan standar rujukan adalah rumah sakit umum di Amerika.
Selain itu, pada kapal yang telah diserahkan ke Angkatan Laut AS sejak 19 Desember 1986 itu, juga memiliki dua alat produksi oksigen sendiri, dan bank darah beku yang bisa menyimpan 3.500 kantong darah.
"Dengan fasilitas dan tenaga medis yang ada, semoga operasi ini berjalan dengan baik dan sukses," jelas Tom Williams.
Sebelumnya, "Pacific partnership 2016" yang digelar di Padang, Sumatera Barat, hingga 31 Agustus 2016, diikuti oleh 7 negara.
Ketujuh negara tersebut adalah Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Sementara Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, melalui kegiatan itu berharap personel kesehatan TNI dapat meningkatkan kecakapan dalam memberikan pertolongan darurat, kemampuan koordinasi, melatih standar kontijensi saat bencana, serta mempererat hubungan kerjasama antara negara sahabat.
Total keseluruhan personel angkatan laut yang ikut dalam kegiatan itu sekitar 2.711 orang, sebanyak 1.200 di antaranya berasal dari personil TNI.
(KR-DYA/H014)
"Kegiatan ini adalah ajang untuk berbagi penanggulangan bencana, salah satunya untuk bencana gempa bumi di Sumatera Barat (Sumbar)," katanya di Padang, Minggu,
Kegiatan ini, tambahnya, adalah ajang bagian medis untuk menambah pengetahuan dan saling berbagi informasi.
Ia juga menyebutkan kemitraan pasifik diperlukan untuk memperkuat hubungan antara negara mitra, dalam meningkatkan kerjasama multinasional.
"Kami berharap untuk membangun kerjasama yang kuat, dan melanjutkan hubungan dalam jangka panjang dengan rekan-rekan di Indonesia," jelasnya.
Selam operasi, lanjutnya, negara peserta akan bekerjasama dalam pelatihan merespon kebencanaan, pembangunan teknik sipil, seminar keamanan, materi pertukaran ahli dalam prosedur medis, dan lainnya.
Ia mengemukakan, pada misi "Pacific Partnership 2016" itu, adalah kali kelima kapal rumah sakit United State Naval Ship (USNS) Mercy (T-AH 19), mendatangi Indonesia.
Dari kunjungan kapal Mercy yang difasilitasi pihak TNI-AL, pada Minggu (28/8), diketahui kapal tersebut dapat menampung 1.000 pasien.
Kapal tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas medis seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), ICU, ruang operasi, ruangan x-ray, mesin CT Scan, dengan standar rujukan adalah rumah sakit umum di Amerika.
Selain itu, pada kapal yang telah diserahkan ke Angkatan Laut AS sejak 19 Desember 1986 itu, juga memiliki dua alat produksi oksigen sendiri, dan bank darah beku yang bisa menyimpan 3.500 kantong darah.
"Dengan fasilitas dan tenaga medis yang ada, semoga operasi ini berjalan dengan baik dan sukses," jelas Tom Williams.
Sebelumnya, "Pacific partnership 2016" yang digelar di Padang, Sumatera Barat, hingga 31 Agustus 2016, diikuti oleh 7 negara.
Ketujuh negara tersebut adalah Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Sementara Asisten Operasi Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, melalui kegiatan itu berharap personel kesehatan TNI dapat meningkatkan kecakapan dalam memberikan pertolongan darurat, kemampuan koordinasi, melatih standar kontijensi saat bencana, serta mempererat hubungan kerjasama antara negara sahabat.
Total keseluruhan personel angkatan laut yang ikut dalam kegiatan itu sekitar 2.711 orang, sebanyak 1.200 di antaranya berasal dari personil TNI.
(KR-DYA/H014)
Pewarta: MR Denya Utama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: