Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan bahwa Pulau Dewata sesungguhnya adalah milik bersama yang harus terus diupayakan menjadi maju, aman, damai, dan sejahtera dalam memaknai delapan tahun program Bali Mandara.

"Semua saya undang di sini untuk bertemu guna meneguhkan kembali komitmen kita bahwa Bali ini adalah milik bersama, bahwa Bali ini harus maju, Bali ini harus aman, Bali ini harus damai, dan Bali ini harus sejahtera, Bali Mandara," kata Pastika saat perayaan HUT ke-8 Bali Mandara di Denpasar, Minggu.

Menurut dia, sejak delapan tahun lalu memimpin Bali atau program Bali Mandara bergulir (28 Agustus 2008) hingga saat ini, Bali telah berada pada jalur yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh visi Bali Mandara tersebut.

Sejak Bali Mandara tersebut bergulir, sesuai dengan data BPS, angka kemiskinan di Bali menurun dari 6,7 persen di tahun 2008, sekarang menjadi 4,25 persen begitu juga dengan pengangguran, gini ratio dan juga Indeks Pembangunan Manusia.

"Secara garis besar Bali saat ini sudah bagus, walaupun memang saat ini masih banyak kekurangan yang harus kita akui, namun walaupun demikian kondisi Bali saat ini berada dalam kemajuan yang artinya kita sedang on the way menuju salah satu visi Bali Mandara tersebut yakni Bali yang maju," ujar Pastika.

Dari sisi keamanan, saat ini Bali dapat dikatakan dalam kondisi aman daripada tahun-tahun sebelumnya.

Ia mengatakan terdapat beberapa upaya untuk mengancam keamanan Bali namun hal tersebut masih bisa diatasi berkat dukungan berbagai pihak dan juga Ida Sang Hyang Widhi.

"Upaya keamanan di Bali itu 25 persen unsur sekala (nyata) dan 75 persen niskala (rohani), jadi memang Tuhan sangat memberkati kita semua sehingga kita bisa segera tahu dan cegah ancamanncaman tersebut," kata Pastika.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika juga memperkenalkan sosok di balik Visi Bali Mandara tersebut. "Bali Mandara itu pertama kali dicetuskan oleh sahabat saya yang sangat luar biasa, integritasnya tinggi yakni Bapak Mayjen TNI Purn I Putu Sastra Wingarta," tegas Pastika yang dalam kesempatan tersebut menyempatkan diri untuk menceritakan bagaimana awal terciptanya visi Bali Mandara tersebut.

"Bali Mandara ini beliau inilah yang menggagas, saya harus akui, saya tidak pernah mengakui itu adalah hasil pikiran saya, orangnya sangat low profile tetapi pikiran dan kecintaan beliau terhadap Bali sangat luar biasa," jelas Pastika yang pada saat itu, kata-kata Bali Mandara sangat cocok dengan keinginanannya yang ingin menjadikan Bali sebagai wilayah yang memiliki pengaruh besar walaupun dengan luas dan kondisi Bali saat itu yang tidak seberapa.

"Singapura itu sepertujuh Bali, Israel juga tapi mereka bisa berkiprah di dunia dengan luar biasa, kenapa kita tidak bisa? Mestinya kita bisa, kita memiliki potensi yang sama dan bahkan lebih hebat dari mereka," ucap Pastika.

Menurut dia, modal yang dimiliki oleh Bali jauh lebih hebat karena Bali itu berbudaya, memiliki kondisi alam yang subur, orang yang ramah dan potensi hebat lainnya.

Oleh karena visi Bali Mandara yang memiliki tujuan untuk menjadikan Bali yang besar dan agung, maka muncullah program-program yang saat ini sudah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Bali seperti, JKBM, Bedah Rumah, Simantri, Gerbangsadu dan program prioritas yang lainnya.

"Semua tujuannya berpulang kepada visi Bali Mandara yakni Bali yang maju aman damai dan sejahtera," kata Pastika yang dalam kesempatan tersebut juga turut didampingi oleh Ayu Pastika.

Perayaan HUT ke 8 Bali Mandara juga turut di hadiri oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Ady Wiryatama, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry dan Gusti Bagus Alit Putra, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, anggota DPRD Provinsi Bali, Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Bali dan elit -elit partai politik di Bali serta masyarakat/simpatisan Bali Mandara.

Acara perayaan tersebut juga diisi dengan penyerahan bantuan wastra (kain) kepada 115 pemangku yang diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan acara hiburan yang menampilkan Genjek Tradisional Kadung Iseng dari Desa Bunutan Seraya, Karangasem dan juga penampilan artis-artis Bali.