Karkamis, Turki (ANTARA News) - Konflik Suriah semakin tidak terarah setelah pemberontak Arab dukungan Turki memerangi pasukan Kurdi di Suriah utara di mana Turki semakin besar melakukan ofensif lintas batas negaranya dengan mengaku menyerang lewat udara baik pasukan Kurdi maupun ISIS.

Pemerintah Turki yang tengah berjuang melawan pemberontakan Kurdi di dalam negerinya, mengatakan kampanye militernya di Suriah yang dibuka pekan ini adalah demi mencegah milisi Kurdi mendapat pijakan wilayah di Suriah dan sekaligus memukul mundur ISIS.

Turki ingin menghentikan pasukan Kurdi menguasai bentangan panjang wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki karena akan memperkuat kelompok militan Kurdi PKK di Turki yang dalam tiga dekade terakhir melancarkan pemberontakan di dalam negeri Turki.

Sumber-sumber keamanan Turki mengatakan jet-jet tempur F-16 membom sebuah situs yang dikuasai milisi YPG Kurdi yang menjadi bagian dari koalisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dukungan AS.

Serangan udara Turki itu juga menerjang enam sasaran ISIS.

Turki juga melaporkan seorang tentaranya tewas dan tiga lainnya terluka ketika tank yang mereka kendarai dihajar roket yang ditembakkan dari wilayah yang tengah dikuasai YPG. Akibatnya militer Turki membalas dengan membombardir wilayah YPG itu.

Namun pemberontak Arab Suriah sekutu Kurdi menyebut intervensi Ankara untuk memukul pasukan Kurdi ternyata menyerang pula pasukan Arab yang berkoalisi dengan YPG dan ke daerah di mana tidak ada pasukan Kurdi.

Di darat, pemberontak Suriah dukungan Turki memerangi koalisi SDF dekat kota perbatasan Jarablus. Pasukan koalisi Arab-Kurdi menyatakan Turki menggelarkan tank-tank di kota itu, namuan tudingan ini dibantah pasukan Arab yang bersekutu dengan Turki, demikian Reuters.