Singapura (ANTARA News) - Kementerian kesehatan Singapura memastikan kasus pertama virus Zika yang ditularkan dari dalam negerinya sendiri yang berkaitan dengan mikrosefali atau cacat pada bayi sejak lahir seperti terjadi di Brasil.
Seorang perempuan Malaysia berusia 47 tahun yang bekerja di negara kota itu dipastikan tertular virus itu, namun kondisinya dinyatakan sehat dan telah pulih.
Mengingat perempuan ini tidak pernah bepergian ke wilayah-wilayah terpapar virus Zika, maka kemungkinan dia tertular virus itu di Singapura, kata kementerian kesehatan Singapura.
Tiga kasus lainnya dinyatakan positif virus Zika lewat uji pendahuluan terhadap sampel urin dan kini sedang diperiksa lebih jauh.
Zika terdeteksi di Brasil tahun lalu dan sejak itu menyebar ke benua Amerika. Virus ini membuat wanita hamil terancam risiko cacat sejak lahir pada bayi. Virus ini sudah terpapar pada 1.600 kasus mikrosefali di Brasil.
Singapura menaksir kasus serupa akibat virus yang berasal dari nyamuk yang menciptakan kehebohan di Amerika Latin dan Karibia itu akan lebih banyak lagi.
"Dengan kehadiran Zika di wilayah kami dan volume perjalanan warga Singapura dan juga para turis, adalah tak terelakkan akan ada kasus impor Zika ke Singapura," kata kementerian itu.
"Juga ada risiko penularan lokal lebih lanjut, kami perkirakan akan banyak lagi kasus serupa mengingat kebanyakan orang-orang yang terinfeksi virus ini memperlihatkan sedikit atau sama sekali tidak ada gejala," sambungnya.
Kementerian Singapura mengaku tengah menskirining kontak-kontak terdekat pasien dan menggelar serangkain tes pada makhluk atau kehidupan di sekitar pasien. Klinik-klinik telah diperintahkan bersiap untuk menghadapi semakin banyaknya kasus ini, demikian Reuters.
Singapura akui terpapar virus Zika
28 Agustus 2016 03:12 WIB
Representasi permukaan virus Zika. (Purdue University/Tim Riset Richard Kuhn-Michael Rossmann)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: