Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Boediono, menilai bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk tidak mengubah angka suku bunganya (BI Rate) sudah didasarkan kepada pertimbangan yang matang. "Itu 'kan wewenang BI, dan kita percaya teman-teman BI sudah mempertimbangkannya," kata Boediono menjawab dampak tetapnya suku bunga BI Rate terahdap sektor riil di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, pihaknya memperkirakan laju inflasi dalam beberapa waktu ke depan akan mengalami penurunan antara lain karena memasuki panen raya. "Sebulan dua bulan ke depan kan ada panen sehingga ada banyak yang mulai menurun. Kalau beberapa bulan ke depan sebetulnya inflasi arahnya menurun," kata Boediono. BI dalam rapat dewan gubernur hari ini memutuskan tingkat BI rate tetap sebesar 9,00 persen. BI Rate dipertahankan pada 9,00 persen dengan alasan untuk menjaga ekspektasi inflasi menyusul trend harga naik dan menjaga suku bunga pada tingkat yang menarik. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan laju inflasi pada Maret 2007 dibanding Februari 2007. Inflasi pada Februari 2007 mencapai 0,62 persen sementara pada Maret 2007 hanya 0,24 persen. Laju inflasi secara year on year memang mengalami peningkatan, yaitu dari 6,30 persen pada Februari 2007 menjadi 6,52 persen pada Maret 2007. (*)