Turki-Rusia sepakat percepat pengiriman bantuan ke Aleppo
27 Agustus 2016 09:48 WIB
Orang-orang memeriksa kerusakan di lokasi setelah terkena meriam yang ditembakkan oleh pemberontak di wilayah milik pemerintah Suriah, Aleppo, Suriah, dalam foto yang disediakan oleh SANA, Senin (11/7/2016). (SANA/Handout via REUTERS)
Istanbul (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (26/8) sepakat untuk mempercepat upaya guna memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga di provinsi Aleppo Suriah yang dilanda konflik.
Dalam percakapan telepon "kedua pemimpin... sepakat mempercepat upaya untuk memastikan bantuan sampai kepada orang-orang di Aleppo," kata laporan kantor berita pemerintah Anadolu, seperti dikutip AFP.
Laporan tersebut menambahkan, Erdogan memberi tahu Putin mengenai operasi Turki saat ini di Suriah.
Percakapan telepon tersebut adalah indikasi terbaru membaiknya hubungan antara Moskow dan Ankara, setelah sebuah perjanjian pada Juni memulihkan hubungan pascakrisis yang dipicu penembakan pesawat tempur Rusia oleh Ankara tahun lalu.
Pernyataan itu menyebutkan Erdogan dan Putin menekankan perlunya memerangi "semua kelompok teror" di Suriah, termasuk ISIS.
Kremlin membenarkan percakapan telepon tersebut.
"Para pemimpin saling bertukar pandangan mengenai situasi di Suriah. Mereka menekankan pentingnya upaya gabungan sesuai dengan perlawanan terhadap terorisme," katanya dalam sebuah pernyataan. (mu)
Dalam percakapan telepon "kedua pemimpin... sepakat mempercepat upaya untuk memastikan bantuan sampai kepada orang-orang di Aleppo," kata laporan kantor berita pemerintah Anadolu, seperti dikutip AFP.
Laporan tersebut menambahkan, Erdogan memberi tahu Putin mengenai operasi Turki saat ini di Suriah.
Percakapan telepon tersebut adalah indikasi terbaru membaiknya hubungan antara Moskow dan Ankara, setelah sebuah perjanjian pada Juni memulihkan hubungan pascakrisis yang dipicu penembakan pesawat tempur Rusia oleh Ankara tahun lalu.
Pernyataan itu menyebutkan Erdogan dan Putin menekankan perlunya memerangi "semua kelompok teror" di Suriah, termasuk ISIS.
Kremlin membenarkan percakapan telepon tersebut.
"Para pemimpin saling bertukar pandangan mengenai situasi di Suriah. Mereka menekankan pentingnya upaya gabungan sesuai dengan perlawanan terhadap terorisme," katanya dalam sebuah pernyataan. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: