Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan Pemerintah segera menetapkan Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo sebagai kawasan khusus pengembangan pariwisata dan ekonomi baru.
"Penetapan badan untuk pengembangan wisata itu segera dikukuhkan dalam bentuk peraturan presiden (Perpres) yang dalam waktu dekat akan dikeluarkan Presiden Joko Widodo," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis.
Menurut Jelamu Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo nantinya tak hanya membangun fasilitas pendukung pariwisata di ibukota Kabupaten Manggarai Barat tersebut, melainkan juga di daerah lain di seluruh NTT.
"Terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional yang dalam waktu dekat peraturan presidennya akan menetapkan badan otoritas pengembangan pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya terintegrasi dengan destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang tersebar di 22 kabupaten kota di seluruh Nusa Tenggara Timur," katanya.
Ia mengatakan Labuan Bajo sebetulnya memiliki sejumlah tawaran dan potensi objek wisata, namun masih memerlukan banyak perbaikan.
Karena itu, dengan adanya badan khusus tersebut, ia berharap nantinya akan ada banyak pilihan objek wisata dan pengelolaan maksimal terhadap potensi wisata di kawasan ini.
"Di dalam peraturan presiden yang akan ditetapkan itu, pengembangan wisata Labuan Bajo tidak terpisah dari pengembangan wisata dari Pulau Timor, Sumba, Sabu, Rote, Lembata dan Alor dalam satu kesatuan yang terintegrasi," katanya.
Labuan Bajo merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Terletak di ujung barat Pulau Flores, kawasan ini merupakan daerah pelabuhan dengan banyak pantai menawan dan pulau kecil, termasuk Pulau Komodo yang menjadi salah satu tujuh keajaiban alam dunia.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berharap pemerintah pusat memberikan perhatian khusus untuk infrastruktur jalan, listrik dan air bersih. Sebab, ketiga faktor itu kerap menghambat pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Pasokan listrik dan infrastruktur jalan menjadi dua hal yang paling sering dikeluhkan masyarakat. Perbaikan atas keduanya juga kerap diutarakan pihak swasta yang ingin berinvestasi di daerah ini.
Selain Labuan Bajo, pemerintah berencana membentuk Badan Otorita Pariwisata di sembilan destinasi wisata prioritas lainnya.
Antara lain Danau Toba, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo (Jawa Timur), Candi Borobudur, Tanjung Lesung (Banten) dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta).
Wakil Bupati Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) Drh Maria Geong terpisah mengatakan saat ini Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur terus berbenah setelah ditetapkan sebagai destinasi utama nasional dan internasional untuk menyambut Badan Otorita itu dari Pemerintah Pusat.
"Kami tengah berbenah terutama di Labuan Bajo ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat yang miliki ikon internasional Komodo menyambut kebijakan khusus dibidang Pariwisata dan ekonomi kreatif itu.
Pembenahan yang paling utama saat ini adalah rehab dan peningkatan infrastruktur seperti status jalan dan jembatan serta pelabuhan yang mendukung pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo dengan Komodonya, Ende dengan Danau Kelimutunya, Alor wisata snorkling, Larantuka di Flores Timur dengan wisata Rohaninya Samana Santa dan Lembata ikan pausnya serta masih banyak lagi destinasi lainnya.
Perpres Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo segera terbit
25 Agustus 2016 17:53 WIB
Ilustrasi - Labuan Bajo dan sekitarnya dilihat dari puncak Bukit Cinta, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. (ANTARANews/Jafar)
Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: