Jakarta, 25/8 (Antara) - Kepemimpinan baru Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia memastikan ada regulasi yang berpihak kepada kepentingan serta memperluas pasar jasa konstruksi terintegrasi melalui kebijakan yang memiliki keberpihakan nasional.

Siaran pers Humas Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia (Gapenri) yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan hal tersebut merupakan komitmen kepemimpinan baru organisasi itu hasil Rapat Warga/Anggota (RWG) ke-VIII Tahun 2016.

Dalam RWG VIII tersebut tongkat estafet kepemimpinan nasional dialihkan kepada generasi yang lebih muda, dari tokoh pendiri GAPENRI Agus G Kartasasmita dan Pandri Prabono kepada generasi penerus Jobi Triananda Hasjim dan Joseph Pangalila periode 2016-2019.

Gapenri adalah wadah berhimpunnya badan usaha besar nasional yang bergerak dalam kegiatan Engineering-Procurement-Construction (EPC), didirikan oleh pemerintah pada 2 Agustus 1982.

Tujuannya untuk membangun kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha nasional membangun sumber daya nasional yang menunjang pembangunan ekonomi nasional yang dibuktikan dengan nilai kontrak oleh EPC anggota Gapenri yang mencapai rata-rata 10 miliar dolar AS per tahun dalam 5 tahun terakhir.

Potensi ini membuat Gapenri memiliki peran penting menjadi lokomotif pembangunan nasional dengan mengikutsertakan, tidak saja sub-kontraktor atau para vendor, tetapi juga industri jasa dan barang nasional terkait, sehingga berperan sebagai agen perubahan dan pendorong aktif dalam pembangunan ekonomi nasional.

Dalam RWG VIII juga menetapkan arah pengembangan memperkuat organisasi yang tumbuh dan berkembang berdasarkan prinsip tata kelola yang baik serta meningkatkan keberadaan Gapenri, baik pada tataran nasional maupun internasional.