PDI Perjuangan diperkirakan tidak akan usung Ahok
25 Agustus 2016 09:21 WIB
Perwakilan tujuh partai (dari ki-ka) Ketua DPW Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Azis dan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan pers tentang pembentukan koalisi, di Jakarta, Senin (8/8/2016). (ANTARA /Muhammad Adimaja) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari lembaga kajian Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kalau kita perhatikan, PDI Perjuangan partai doktrin, bukan tipologi parpol kepentingan atau pragmatis. PDI Perjuangan tentu berbeda dengan partai lain, bukan hanya sebagai tandu politik dan fasilitator menjadi kepala daerah, namun punya pakem tersendiri dalam mengusung seorang calon kepala daerah sehingga tidak akan memilih Ahok," kata Pangi, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan PDI Perjuangan sangat memperhatikan betul loyalitas kepala daerah yang diusungnya, sedangkan Ahok beberapa kali tercatat pernah meninggalkan parpol yang mengusungnya baik ketika menjadi Bupati Belitung Timur maupun saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Ahok juga seperti inkonsisten, pada ajang Pilgub DKI Jakarta 2012 dia meminta petahana untuk cuti, sementara saat ini sikapnya tidak sebangun, dan menolak cuti. Sikap yang selama ini tampak inkonsisten pada beberapa kasus dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap sosok Ahok," ujar Pangi lagi.
Menurut Pangi, keputusan mengusung Ahok terlalu berisiko bagi PDI Perjuangan yang sangat menjunjung tinggi loyalitas.
PDI Perjuangan dipandang lebih aman jika mengusung kader ideologisnya sendiri.
Dia mengatakan PDI Perjuangan memiliki banyak kader ideologis yang kompeten, seperti Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Djarot Saiful, dan Boy Sadikin yang dapat bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta.
Karena itu, kata dia, PDI Perjuangan kemugkinan besar tidak akan mengusung Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.
"Kalau kita perhatikan, PDI Perjuangan partai doktrin, bukan tipologi parpol kepentingan atau pragmatis. PDI Perjuangan tentu berbeda dengan partai lain, bukan hanya sebagai tandu politik dan fasilitator menjadi kepala daerah, namun punya pakem tersendiri dalam mengusung seorang calon kepala daerah sehingga tidak akan memilih Ahok," kata Pangi, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan PDI Perjuangan sangat memperhatikan betul loyalitas kepala daerah yang diusungnya, sedangkan Ahok beberapa kali tercatat pernah meninggalkan parpol yang mengusungnya baik ketika menjadi Bupati Belitung Timur maupun saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Ahok juga seperti inkonsisten, pada ajang Pilgub DKI Jakarta 2012 dia meminta petahana untuk cuti, sementara saat ini sikapnya tidak sebangun, dan menolak cuti. Sikap yang selama ini tampak inkonsisten pada beberapa kasus dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap sosok Ahok," ujar Pangi lagi.
Menurut Pangi, keputusan mengusung Ahok terlalu berisiko bagi PDI Perjuangan yang sangat menjunjung tinggi loyalitas.
PDI Perjuangan dipandang lebih aman jika mengusung kader ideologisnya sendiri.
Dia mengatakan PDI Perjuangan memiliki banyak kader ideologis yang kompeten, seperti Tri Rismaharini, Ganjar Pranowo, Djarot Saiful, dan Boy Sadikin yang dapat bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta.
Karena itu, kata dia, PDI Perjuangan kemugkinan besar tidak akan mengusung Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: