London (ANTARA News) - Lebih dari 60 ribu warga Moskow dan sekitarnya menghadiri Festival Indonesia yang diprakasai KBRI Moskow di Hermitage Garden selama dua hari pada akhir pekan.

Festival yang didukung Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengubah taman seluas enam ha menjadi lautan manusia yang tidak putus dari jam 12 siang hingga pukul sembilan malam, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Moskow dalam keterangan yang diterima Antara London, Kamis.

Pengunjung dimanjakan dengan penampilan tarian dari berbagai daerah di Indonesia, musik dangdut, keroncong hingga poco-poco, aneka kuliner, fashion show, pagelaran wayang kulit dengan gamelan Jawanya, serta pameran berbagai barang produksi Indonesia.

Stand berjumlah sekitar 50 dipadati pengunjung dan hampir seluruh barang yang dijajakan diborong habis, bahkan di beberapa stand menjual cokelat, kopi, dan makanan kering pun ludes hanya dalam waktu tiga jam.

Minat warga Rusia terhadap batik tampak luar biasa. Bukan hanya membeli batik, mereka bahkan rela antri mengikuti workshop batik dengan nara sumber yang khusus didatangkan dari Yogyakarta. Kerumunan pengunjung Rusia antusias mengikuti workshop wayang kulit dan gamelan yang disampaikan Prof. Andrik Purwasito dari UNS.

Selain itu warga Rusia juga khusuk menikmati pagelaran wayang kulit dan alunan gamelan yang pemainnya mayoritas warga Rusia, termasuk pesinden, Yulia Ryazha.Para pemain gamelan warga Rusia bahkan baru berlatih sebanyak lima kali atas bimbingan Prof. Andrik.

Membludaknya penonton wayang kulit menyebabkan Panitia Festival memindahkan lokasi dari tenda kecil ke panggung utama sekaligus menutup jalannya Festival. Belum lagi penampilan Ekaterina Mikhailovna yang membawakan tari Jaipong dan seorang warga Jepang, Saori Watanabe yang secara luwes menampilkan tari Cenderawasih dari Bali.

Selain penampilan dari Indonesia, pihak Rusia juga turut memeriahkan Festival dengan penampilan grup tari Republik Tatarstan, negara bagian di Rusia yang mayoritas warganya beragama Islam. Demikian juga Asosiasi Pencak Silat Rusia ikut memperagakan pencak silat yang berhasil memukau penonton.

Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, Wahid Supriyadi menyampaikan kepuasannya mengingat festival ini baru pertama kali diadakan sejak KBRI berdiri tahun1954.

"Ini luar biasa dan saya bahkan tidak menyangka festival ini dihadiri sekitar 400 pengusaha dan seniman dari Indonesia serta pengunjung yang membludak. Saya berjanji tahun depan akan lebih baik, apalagi beberapa sponsor menyatakan akan menyumbang lebih besar lagi," ujar Dubes yang baru 4,5 bulan bertugas di Moskow.



Nasi goreng

Wahid juga heran ternyata nasi goreng yang disuguhkan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow menjadi makanan paling favorit selama Festival diikuti sate ayam, terbukti dengan antrian yang mengular dan habis hanya dalam beberapa jam.

Selama Festival, peserta dari Indonesia menyatakan kepuasannya dan mengatakan berhasil mendapatkan potential buyers atas produk yang dipamerkan dan menyatakan akan kembali ikut Festival tahun depan.

Beberapa Kepala Daerah seperti Bupati Malang, Bupati Kaur Bengkulu, Sekda Aceh dan isteri Gubernur Bali menyampaikan apresiasi dengan pelaksanaan Festival bertema �Visit Wonderful Indonesia: Bali and Beyond"

Festival Indonesia dibuka secara resmi Dubes didampingi Wakil Ketua DPD merangkap Ketua Komite Persahabatan Rusia-Indonesia di DPD Rusia, senator Ny. Liliya Salavatinovna Gumerova, Direktur Asia Ketiga Kemlu Rusia Ny. Lyudmila Vorobyeva, Menteri Kebudayaan Republik Tatarstan Mr. Airat Minnemulovich Sibagatullin, Ketua Dewan Bisnis Rusia-Indonesia Mr. Mikhail Vyaceslavovich Kuritsyn, Ketua Federasi Bulutangkis Federasi Rusia merangkap Ketua Persahabatan dan Kerjasama dengan Indonesia Mr. Sergey Shakhrai, Direktur Hubungan Internasional bandara Sheremyetevo Aleksander Nikonov, dan sejumlah Dubes negara sahabat di Moskow.