Polda Metro amankan puluhan pria di Trisakti
24 Agustus 2016 12:56 WIB
Petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang diduga koordinator aksi preman di Kampus Trisakti, Jakarta, Rabu (24/8/2016). Petugas kepolisian berhasil mengamankan sejumlah diduga preman yang melakukan aksi penutupan akses kampus sebagai buntut konflik pihak yayasan dan civitas akademika pasca terpilihnya Eddy Suandi Hamid sebagai Rektor menggantikan Thoby Mutis. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya mengamankan puluhan pria yang diduga preman saat terjadi kericuhan di kampus Universitas Trisakti Jakarta Barat.
"Ditemukan beberapa orang preman dari kelompok tertentu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Rabu.
Awi menjelaskan petugas juga menemukan satu unit mobil bernomor polisi B-9203-LL yang terdapat ratusan bambu runcing dan pentungan ditutup terpal.
Petugas kepolisian masih mencari pemilik mobil yang membawa bambu dan pentungan tersebut guna penyelidikan lebih lanjut.
Kericuhan terjadi berawal saat pelantikan Rektor Universitas Trisakti Edi Hamid yang dilakukan pihak Yayasan Trisakti pada Rabu pagi.
Sebelum pelantikan, sekitar 30 orang dari pihak Yayasan Trisakti memerintahkan petugas keamanan dari kelompok rektor lama keluar dari area kampus sekitar pukul 03.00 WIB.
Petugas Polres Metro Jakarta Barat dan Kodim mendatangi lokasi kejadian guna mengamankan situasi bahkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto juga datang ke kampus Trisakti.
Pihak Yayasan Trisakti menutup seluruh akses pintu masuk kampus dan mengerahkan mahasiswa untuk berorasi.
Petugas kepolisian dan TNI memediasi kedua belah pihak agar tidak terjadi kericuhan dan menyisir seluruh lokasi kejadian.
Pihak kepolisian mengerahkan 300 personel dibantu 20 personel TNI untuk mengamankan situasi dan kondisi di area kampus Trisakti.
"Ditemukan beberapa orang preman dari kelompok tertentu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Rabu.
Awi menjelaskan petugas juga menemukan satu unit mobil bernomor polisi B-9203-LL yang terdapat ratusan bambu runcing dan pentungan ditutup terpal.
Petugas kepolisian masih mencari pemilik mobil yang membawa bambu dan pentungan tersebut guna penyelidikan lebih lanjut.
Kericuhan terjadi berawal saat pelantikan Rektor Universitas Trisakti Edi Hamid yang dilakukan pihak Yayasan Trisakti pada Rabu pagi.
Sebelum pelantikan, sekitar 30 orang dari pihak Yayasan Trisakti memerintahkan petugas keamanan dari kelompok rektor lama keluar dari area kampus sekitar pukul 03.00 WIB.
Petugas Polres Metro Jakarta Barat dan Kodim mendatangi lokasi kejadian guna mengamankan situasi bahkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto juga datang ke kampus Trisakti.
Pihak Yayasan Trisakti menutup seluruh akses pintu masuk kampus dan mengerahkan mahasiswa untuk berorasi.
Petugas kepolisian dan TNI memediasi kedua belah pihak agar tidak terjadi kericuhan dan menyisir seluruh lokasi kejadian.
Pihak kepolisian mengerahkan 300 personel dibantu 20 personel TNI untuk mengamankan situasi dan kondisi di area kampus Trisakti.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: