Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menggandeng bank sentral lain dan lembaga keuangan global, di antaranya, Bank of England dan Federal Reserve of New York untuk mengembangkan lembaga pembelajaran dan riset BI Institute.

"Kami akan melakukan kerja sama dengan bank-bank sentral terkemuka, seperti Bank of England dan Federal Reserve of New York, di antaranya untuk memberikan pemahaman mengenai ekonomi global," kata Kepala Departemen BI Institute Sugeng dalam peresmian BI Institute di Jakarta, Senin.

Pendirian BI Institute, kata Sugeng, untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terutama di bidang ekonomi. Suatu negara, lanjutnya, harus memiliki SDM yang mumpuni, karena tantangan dari dinamika ekonomi global ke depan akan semakin berat.

Maka dari itu, kata dia, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif, BI Institute akan bermitra dengan beberapa lembaga domestik dan internasional seperti Dana Moneter Internasional, Bank Pembangunan Asia, Bundesbank, APRA, Lembaga Pertahanan Nasional, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, selain kepada internal BI, BI Institute juga akan memberikan kesempatan kepada pihak eksternal BI untuk mendapatkan pembelajaran ekonomi.

Kegiatan utama BI Institute akan mencakup pembelajaran, penelitian, kemitraan dan eksposur publik. Dengan begitu, BI Institute juga akan aktif menggelar seminar dan bengkel kerja mengenai kondisi ekonomi terkini.

"Selain memberikan pendidikan kepada internal, juga mengundang tamu, biasanya dari kementerian lembaga atau dari pemda atau perguruan tinggi untuk bergabung sehingga semua paham BI sebagai bank sentral," kata dia.

Dalam peresmian tersebut, turut hadir Wakil Presiden ke-11 Boediono dan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.